Aretha duduk di kursi pemimpinan milik Loid. Loid sedang bersiap-siap untuk menghadiri pertemuan terbuka.
Loid memakai celana coklat, kemeja putih dan juga jas yang senada dengan celananya.
"Are!" panggil Loid.
"Hmmmmmmm!"
"Berhentilah mengotak-atik laptop. Bantu aku pakai dasi," omel Loid.
"Baiklah, bayi besar!"
Loid langsung melotot. "Siapa yang kau sebut sebagai bayi besar?" tanya Loid. Ia tidak terima saat Aretha menilainya seperti itu meski pada kenyataannya, semua itu benar.
"Kenapa kau tersinggung? Aku bahkan tidak menyebut nama," Aretha pun sama. Ia sama sekali tidak merasa bersalah.
"Di ruangan ini hanya ada kau dan aku. Kau pikir aku bodoh?" gerutu Loid.
"Apa kau merasa kalau kau pintar?" balas Aretha.
Selain menggerutu, Loid sering kali mengeluh pada Aretha. Entah apa yang ia keluhkan. Bahkan tukang sampah saja ia bahas.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com