webnovel

165. Berpisah

"Kenapa pakaianmu berdarah? Kau membunuhnya?"

"Berisik! Aku sudah mengantongi informasi. Untuk apa membiarkannya hidup?"

"Jadi seperti ini cara kerjamu sampai kau dijuluki dewa kematian?"

"Aku tidak suka bertele-tele. Informasi itu sudah berada ditangan Serchan."

"Kenapa kau tidak memberikannya padaku? Lalu untuk apa kau membawaku bersamamu?"

Pria yang saat ini tengah protes pada dewa kematian yang tak lain adalah Dev. Pria itu Ken Andra.

"Kau bertugas untuk mengemudi karena..." Dev diam sejenak.

"Karena apa?" tanya Ken.

"Karena sekarang kita harus lari!" Dev menarik Ken lari bersamanya.

Drap... Drap... Drap...

Bommmm.… Bommmm... Bommmm...

Gudang itu meledak. Bukan Dev yang memasang bom, melain bom itu sudah terpasang ditubuh pria yang menyerang Naura.

"Apa kau sudah gila?" maki Ken.

Hosh... Hosh... Hosh...

Nafas mereka berdua terengah-engah bukan karena lelah, melainkan karena terkejut.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel