"Apa kau percaya kalau aku sungguh mencintaimu?" tanya Delice.
"Iya, aku percaya!"
CUPPP!
Delice mencium kening Naura lalu duduk di atas sofa yang terletak di kamarnya.
"Sayang, kemarilah! Duduk di pangkuanku," pinta Delice sembari menepuk pahanya.
Naura tersenyum dan menurutinya. Duduk dipangkuan Delice, mengusap tangannya, lalu mencium punggung tangan Delice.
"Apa kau tahu, aku begitu takut saat melihatmu marah," ucap Naura lirih.
Telapak tangan Delice yang besar, terasa begitu hangat. Jari-jarinya yang panjang, membuat tangannya menjadi indah.
"Aku minta maaf. Maaf membuatmu takut," ucap Delice.
"Jangan berubah lagi. Aku tidak ingin kehilangan cintamu lagi."
"Aku berjanji. Aku berjanji padamu!"
Delice memeluk pinggang Naura. Bibirnya mulai mengecup tengkuk Naura.
Tubuh Naura menegang. Dia masih merasa takut. Sakitnya belum hilang dari bayangan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com