webnovel

AKU MERASA KASIHAN KEPADA LETRI

Letri menggeleng pelan ke depan dan belakang. "Gua pikir Lu menyalakan perapian dengan sakelar."

Pemahaman menyingsing dan aku merasa seperti kuda yang lengkap dan total. "Letri, gua sedih..."

"Untuk apa?" dia membentak. "Gua lah orang yang terlalu bodoh untuk mengetahui….."

"Jangan lakukan itu!" Aku menyela. Aku meraih dagunya kembali dan memegangnya dengan kuat. "Jangan menyebut diri Lu seperti itu!" Aku mengulangi. Aku praktis berhadapan dengan dia ketika aku melakukannya.

Detik-detik berikutnya, aku menjadi sangat sadar bahwa Letri menatap lurus ke arahku untuk pertama kalinya. Aku tahu dia tidak bisa benar-benar melihatku, tetapi dia tidak berusaha menarik diri, dan untuk beberapa alasan, ini terasa seperti kemajuan. Seperti kita akhirnya bisa melewati beberapa garis tak terlihat di pasir.

Ini juga tidak masuk akal.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel