webnovel

Bab 36

Setelah mengemasi barang barangnya. Alex keluar dari hotel dan berjalan jalan disekitar Kyoto. Dia mulai dari distrik perbelanjaan dulu, karena dia ingin mencari berbagai barang barang yang menarik di sini.

Ketika dia sampai, dia melihat banyak orang yang mengunjungi tempat ini, dimulai dari orang tua, anak anak, pasangan, dia juga tidak sengaja melihat beberapa siswa yang belum cukup umur sedang membeli novel mesum secara diam diam. Alex yang melihat ini tidak bisa berkata kata. Dia hanya menggelengkan kepalanya dan melanjutkan perjalannanya.

Alex mengunjungi setiap toko yang ada di distrik ini dan membeli semua barang yang menarik dimatanya. Para penjual yang barangnya dibeli banyak oleh Alex merasa senang dan dengan baik melayani Alex.

Alex tidak kekurangan uang karena pekerjaan manganya benar benar menguntungkan, dan juga, dia sangat jarang untuk membelanjakan uangnya. Dia tidak bisa membiarkan uangnya menumpuk dan membusuk di bank karena tidak pernah digunakan, bukan?

Dia juga membeli beberapa jajanan ringan yang tersedia disini. Dia tidak membeli terlalu banyak karena dia takut dia akan kekenyangan duluan sebelum makan siang.

Setelah mengunjungi distrik perbelanjaan. Alex melanjutkan perjalanannya menuju ke Kuil Fushimi Inari Taisha. Ketika dia sampai di gebang masuknya, dia melihat Puluhan? Ratusan? Atau mungkin Ribuan, Gerbang Torii yang berjejeran membentuk jalan menuju Kuil Fushimi Inari Taisha.

Alex ingin mencoba menghitung berapa banyak Gerbang Torii yang ada disini, tapi dia mengurungkan niatnya karena dia tahu bahwa itu akan melelahkan secara mental. Dia menggelengkan kepalanya dan mulai berjalan.

Ketika dia berada di Gerbang Torii, dia mulai memfoto beberapa pemandangan yang bagus. Di sini juga lumayan sepi yang bisa membuat Alex berjalan dengan leluasa.

Ketika dia sudah berada di ujung Gerbang Torii dia akhirnya melihat Kuil Fushimi Inari Taisha (Kuil Dewa Shinto). Dia kemudian menuju kuil dan mulai menepuk tangannya dan berdoa.

"Semoga keluargaku yang ada di duniaku dulu, hidup bahagia..."

Alex tersenyum dan mengenang hidupnya di masa lalu, walaupun keluarganya dulu itu membuangnya, itu masih tetap keluarganya, dia hanya berharap mereka baik baik saja, karena dia sudah mempunyai keluarga baru yang sangat menyayangi dirinya sekarang. Dia menggelengkan kepalanya dan berbalik menatap langit berwarna biru yang luas.

Ketika Alex dalam lamunannya, Hakinya tiba tiba mendeteksi sebuah pertarungan, 'Tidak! Ini penculikan!' Dia kemudian langsung mengeluarkan Incursonya dan berubah.

"Incursio!"

***

Kunou. Dia adalah seorang Yokai Rubah Berekor Sembilan dan anak dari Yasaka yang juga Yokai Rubah Berekor Sembilan. Dia dulu dilahirkan oleh Yasaka dan Pasangannya yang sudah meninggal dari dulu.

Kunou adalah seorang gadis muda dengan penampilan seorang siswa sekolah dasar. Dia memiliki rambut keemasan, rambut pirang diikat ekor kuda dan mata yang serasi. Dia juga memiliki sembilan ekor rubah emas dan telinga yang serasi.

Kunou bertindak seperti seorang putri dan pemimpin yang bertanggung jawab meskipun usianya masih muda. Namun, dia masih memiliki sisi kekanak-kanakan baginya.

Kunou tinggal di kota Kyoto bersama Ibunya, Yasaka yang seorang pemimpin Fraksi Yokai.

Dia saat ini sedang kesal, karena Ibunya sering mengerjakan tugas untuk mengurus Fraksi Yokai sehingga membuatnya melupakan janji yang dia buat kemarin dengannya untuk berjalan jalan di Kyoto. Kunou sudah mencapai batasnya dan memutuskan untuk berjalan-jalan sendiri dengan wajah kesal tanpa meminta ijin dari Ibunya dulu.

Yasaka yang merupakan Ibunya sendiri juga mengetahui bahwa dia telah melanggar janjinya dengan Kunou. Tapi, dia tidak bisa berbuat apa apa tentang itu, karena dia harus mengurus Fraksi Yokainya agar tetap stabil, karena beberapa hari terakhir ada salah satu anggotanya yang berkhianat untuk mencuri kursinya sebagai pemimpin, dan dia hanya menangkap salah satu dari beberapa pengkhianat di Fraksinya yang membuatnya sakit kepala, karena dia harus tetap waspada jika ada salah satu anggotanya yang berkhianat lagi.

Dia hanya menghela nafas ketika melihat Kunou keluar dari rumah dengan wajah kesal. Yasaka hanya bisa memerintahkan para pengawal terkuat dan terpecayanya untuk melinduingi Kunou dari belakang, karena dia tahu bahwa Kunou akan bersikeras membuat pengawalnya pergi, jika mereka mengawalnya secara terang terangan.

Yasaka tidak tahu, bahwa ada beberapa pengawalnya memiliki senyum jahat dibalik topengnya.

Kunou yang berjalan jalan di Kota Kyoto dengan wajah kesal telah memperhatikan beberapa pengawal yang disediakan oleh Ibunya dan hanya menghela nafas. Dia tahu bahwa Ibunya masih sibuk yang membuatnya tidak bisa menemaninya, tapi dia tetap saja masih kesal. 'Tidak bisakah dia menyisihkan beberapa hari untukku? Hmph!' Dia mendengus dan memutuskan untuk berlari agar bisa menjauh dari para pengawalnya.

Kunou terus berlari sampai dia sampai di hutan bambu dan duduk dengan wajah murung.

Para pengawal yang melihat Kunou duduk di hutan bambu sendirian, tidak bisa membantu tapi hanya mengawasinya, karena tugas mereka adalah menjaga Kunou, walaupun hidup menjadi taruhannya.

Ketika para pengawal sedang fokus mengawasi Kunou, tiba tiba mereka memperhatikan salah satu dari kawan mereka melesat kearah Kunou dengan cepat, berusaha menculiknya. Namun, penculikan itu di gagalkan karena salah satu pengawal mereka memperhatikannya.

"Apa yang kau lakukan!?" Kata Pengawal A sambil mengarahkan tombaknya ke Pengawal P(Pengkhianat) untuk menghentikannya.

Pengawal P(Pengkhianat) menyeringai dalam topeng rubahnya dan berkata, "Melakukan apa? Menculik putri pemimpin lah!" Dia secara terang terangan mengungkapkan niatnya.

"Kalau begitu matilah!" Kata Pengawal A sambil menusukan tombaknya ke dada Pengawal P(Pengkhianat).

"Mau menghentikanku? Cobalah!" Pengawal P(Pengkhianat) menghindar dari serangannya dan mengeluarkan tombaknya juga, "Jangan salahkan aku jika membunuhmu!" Setelah itu mereka berdua beradu tombak.

Kunou yang melihat ini, kaget. Dia kemudian berdiri dengan tergesa gesa dan mencoba untuk kabur. Tapi gagal, karena P2(Pengkhianat) menghentikannya.

"Mau kabur? Maaf, kau tidak bisa." Pengawal P2(Pengkhianat) kemudian ingin mengambil Kunou tapi digagalkan oleh Pengawal B. "Jangan menghalangiku!"

Pengawal B tidak menjawabnya dan mulai menyerangnya untuk menghentikannya mencuri Kunou.

"Kau mencoba menghentikanku? Hmph!" Pengawal P2(Pengkhianat) mendengus dan menyerangnya juga.

Kunou menjadi takut dan berusaha berlari dari sisi lainya, tapi gagal lagi, karena Pengawal P3(Pengkhianat) menghentikannya.

"Kenapa - Kenapa..... Kalian mencoba menculikku!?" Kunou bertanya dengan putus asa.

"Kenapa? Tentu saja untuk membuatmu menjadi sandra dan membuat Ibumu menyerahkan posisimu kepada pemimpin kami!" Kata Pengawal P3(Pengkhianat).

Kunou membelalakan matanya ketika mendengar jawabannya, dan dia mulai berpikir bahwa dia menjadi beban bagi Ibunya. Dia kemudian ingin berlari lagi tapi dia tidak bisa ketika kerahnya ditangkap oleh Pengawal P3(Pengkhianat).

"Lepaskan! Lepaskan!" Kunou berusaha melepaskan cengkramannya, tapi dia tidak bisa.

"Hahaha! Oi! Kalian, aku sudah mendapatkan anak dari pemimpin Yokai! Cepat selesaikan urusan kalian!" Pengawal P3(Pengkhianat) tertawa sombong.

Pengawal P dan P2(Pengkhianat) mengangguk, keduanya kemudian mulai mengeluarkan kemampuan penuhnya dan menusukkan tombak mereka dengan kuat ke dada Pengawal A dan B.

"ARGHHHH!!"

"Arghhhh!!"

Pengawal P dan P2(Pengkhianat) kemudian mengambil mayat Pengawal A dan B, agar tidak meninggalkan bukti, kemudian mereka mulai berjalan ke P3(Pengkhianat).

"Hahahah! Kita sudah berhasil mendapatkannya, mari kita kembali!" Kata Pengawal P3(Pengkhianat) kepada keduannya.

Kunou yang berusaha melepaskan cengkraman P3(Pengkhianat) mulai kelelahan dan menjadi putus asa. Dia kemudian tiba tiba teringat tentang cerita tentang pahlawan yang diceritakan Ibunya. 'Ibu.... Pahlawan.... Tolong aku....' Dia berharap.

Harapan Kunou terkabul, ketika tiba tiba seseorang yang memakai armor berwarna abu abu melesat kearahnya dan menggendongnya terbang.

"Apa!?"

"Anak pemimpin diambil oleh seseorang berarmor tadi!"

"Cepat kejar!"

Para Pengawal P(Pengkhianat) mulai panik dan mengejar orang yang berarmor abu abu yang sedang terbang itu.

Kunou yang berada di gendongan orang berarmor itu perlahan membuka matanya dan melihat sesorang sedang menyelamatkannya. "Siapa... Kamu?" Dia bertanya.

Orang berarmor itu kemudian menatap Kunou dan membuka helm armornya, kemudian mengungkapkan seorang pemuda tampan dengan wajah yang tajam, berambut hitam yang terlihat halus, dan matanya yang berwarna merah anggur.

"Aku? Aku adalah Alex Hyoudou. Seorang Raja Manusia," Kata Alex sambil tersenyum kecil kepada Kunou.

".... Raja Manusia...." Kunou bergumam, kemudian mengingat sesuatu, "Apakah kamu Pahlawan!?"

Nächstes Kapitel