Semua orang mengikuti Kakek Devara ke geladak. Mereka melihat laut dengan angin kencang dan ombak besar, saat ini ada perahu aneh yang mengambang! Di atas kapal datar, seorang pria dengan mantel bulu dan topi sedang memainkan seruling. Perahu datar ini tidak memiliki mesin, juga tidak mendayung. Tapi anehnya berjalan melawan ombak, melayang menuju Teratai Crystal. Ketika semua orang bingung, hanya Rio yang tiba tiba menunjukkan senyum di wajahnya, "Menarik, saya bisa melihat master seperti itu di Jakarta."
"Sepertinya aku meremehkanmu." Melihat wajah Kakek Devara, Sandra tidak bisa tidak bertanya tanya, "Kakek, apa kamu kenal orang itu?"
Kakek Devara mengangguk, "Nama orang ini adalah Tawan, seorang ahli bela diri, dan dia juga bermusik dengan baik. Dia adalah pesaing yang kuat. Sayang sekali pada akhirnya saya lebih baik dalam hal itu dan saya kewalahan."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com