Bagaimanapun Bella mengabaikan Aron, lelaki itu tetap saja datang. Bahkan beberapa kali Bella mengusirnya terang-terangan tetapi lelaki itu tetap saja bermuka tembok. Dua bulan Aron belum juga menyerah, setiap tiga atau empat hari sekali Ia berkunjung ke rumah kecil di tepi pantai itu. Bella tidak mau menggunakan cara kekerasan karena takut lelaki itu tersinggung dan mengamuk. Menurutnya, pengabaian adalah cara yang terbaik.
"Apa Kau sudah tidak tertarik BDSM lagi?"
"Hoeeeek! Aduh, perutku mual," Bella berlari ke kamar mandi, mengabaikan pertanyaan random Aron.
Beberapa hari terakhir ini Ia sering mual dan kecurigaannya bahwa dirinya hamil semakin kuat. Hanya saja Ia malas pergi ke kota untuk membeli testpack. Ia pikir pakai testpack ataupun tidak, jika takdirnya hamil maka tetap saja hamil. Ia mengeluarkan isi perutnya yang hanya cairan bening.
"Kau tidak sarapan?" Aron menyusul ke kamar mandi.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com