Suatu pagi, Vincent berniat untuk kembali ke perusahaan. Ia merasa kasihan pada ayahnya yang terseok-seok mengurus dua perusahaan sekaligus. Ia mendekat ke ayah dan ibunya yang sedang sarapan bersama.
"Vincent, mau sarapan?" ibunya menawari makanan saat melihat anaknya menuruni tangga. Vincent menggeleng.
"Bolehkah aku kembali ke perusahaan mulai hari ini, Bu?" tanya Vincent.
"Ah, ayahmu masih bisa mengurusnya. Kau jangan memaksa diri, Nak," tanggapan ibunya.
"Saran ayah Kau muncul setelah pertemuan triwulan saja agar laporan mereka fokus. Jika Kau muncul, mereka bukannya melakukan laporan pertanggung jawaban malah menghakimimu," ujar Mukti.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com