Setibanya di Indonesia setelah menempuh perjalanan nyaris dua puluh empat jam, Vincent dan Bella langsung menuju makam di mana Ardani beristirahat. Mereka menebar bunga mawar merah putih yang telah dibawakan oleh asisten. Setelah memanjatkan doa secukupnya, Vincent kembali menuju Huracan yang terparkir tak jauh dari area makam. Agak jauh di belakang dan juga di depan, mobil-mobil orang kepercayaannya telah siaga.
Vincent sengaja memperketat keamanan setelah mengetahui orang-orang yang mengincarnya terang-terangan menguntitnya. Jika mau, Vincent sudah menghabisi Primadona, Rosica, Alkenzo, maupun Aron sekaligus. Tetapi Ia tidak melakukan itu karena dendam anak-anak buah mereka kemungkinan akan sangat merugikannya. Lebih baik bergerak pelan dalam senyap dengan hasil yang memuaskan karena strateginya tepat.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com