Vincent mengunyah pangsit kemudian menyeruput sup jagung kesukaannya. Lelaki itu tidak suka dengan makanan yang dicampur aduk. Bella berkonsentrasi untuk menelan roti dilapisi daging sapi yang dimasak dengan cara direndam air anggur.
"Apa Kau akan tetap mengurungku di sini terus, Vin? Aku bahkan sudah tidak mengandung anakmu lagi," ucap Bella.
Sarapan di pagi itu adalah sarapan ke tujuh setelah Bella dibolehkan untuk kembali dari rawat inapnya di Rumah Sakit elite. Vincent menatap gadis di seberang mejanya.
"Bukankah sebentar lagi kita akan menikah? Seingatku kita sudah bersama-sama menandatangani surat perjanjian di depan notaris," ujar Vincent.
"Saat itu, itu terjadi karena aku mengandung anakmu. Surat itu mengikatmu agar tidak kabur dari tanggung jawab sebagai seorang ayah," ucap Bella.
"Vin, anakmu sudah mati. Kau bukan lagi seorang ayah," ucap Bella dengan tajam setelah Vincent tidak juga menanggapi ucapannya. Nada sarkasnya menghujam tepat ke ulu hati Vincent.
Tringg
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com