webnovel

Second Eruption (2)

Kepompong merah muda yang awalnya dijaga oleh Chiyou tiba-tiba menghilang.

Ditambah dengan gangguan jet tempur yang menyerbunya, itu membuatnya sangat marah sehingga dia langsung bergerak.

Dengan tubuh besarnya itu, satu gerakan sama dengan gempa bumi. Dan dengan kulit kerasnya, ditambah Honkai Energy yang sangat besar disekitarnya, serangan-serangan frontal seperti rudal tidak bisa membuat goresan padanya!

Destiny di cabang sana sekarang kocar-kacir, karena mereka bahkan tidak bisa menerima balasan dari cabang pusat Destiny.

Entah itu karena masalah kerusakan jaringan akibat gempa bumi Chiyou, atau memang karena Honkai Energy yang terlalu besar, itu bahkan mengganggu jaringan listrik dan sinyal.

Sayangnya bencana bukan ada di sisi mereka saja.

––Sisi Ibukota Wilayah Kerajaan Britannia Raya––

Seorang gadis cantik berambut merah muda yang baru saja selesai melakukan konser di panggung besar sana, pada saat ini sedang duduk diam tak bergerak di depan sebuah cermin.

Melihat wajah cantiknya sendiri yang tidak menunjukkan warna emosi, dia terus seperti ini tak bergerak.

Yuzuriha Inori, penyanyi utama dari grup EGOIST. Salah satu penyanyi paling populer di Dunia ini...

[Image: Yuzuriha Inori]

Jangan melihat wajahnya, bakatnya, suaranya, dan kehidupan gemilaunya di atas panggung itu.

Tapi tidak ada yang tahu, bahwa gadis ini sebenarnya hanyalah "buatan" atas keserakahan manusia. Bisa dibilang, seorang Homunculus yang secara tidak sengaja tercipta.

Karena ketidaksengajaan ini, dia lahir dengan cacat ...Ya, dua cacat.

Pertama, umurnya diperkirakan hanya sampai di usia 18 tahun, dan cacat kedua adalah dia tidak memiliki emosi dan perasaan!

....Tidak, tidak punya perasaan mungkin salah, karena dia masih memiliki kesadarannya sendiri untuk melakukan sesuatu.

Tapi dia masihlah seorang burung di dalam sangkar yang hanya tahu menuruti "perintah", kosong, murni, benar-benar "putih" tanpa noda sekalipun.

Bang! Bang!

"Yuzuriha, bersiaplah. Lima menit lagi, kau akan tampil untuk terakhir kalinya di konser ini!"

Suara dari luar pintu itu membuat Inori akhirnya sedikit merespon dari sisi diamnya, dan dia berkata dengan lembut: "Aku paham."

Dia berdiri, tapi ketika dia akan keluar, sinar merah muda bersinar terang di ruangan itu yang membuat gadis itu menutup matanya dengan bingung.

Ketika sinar cahaya menghilang, dia melihat sebuah kepompong merah muda yang sangat indah~

Inori hanya diam memiringkan kepalanya kecil. Jika penggemarnya melihat ini, mereka mungkin akan mati kehabisan darah karena kontras antara imut dan cantik ini~

Hanya saja pada saat ini, Inori tiba-tiba mendengarnya...

[Hehe~ Gadis yang benar-benar polos dan murni~]

[Kemarilah, kemarilah. Sentuh itu, dan biarkan aku mewarnai kanvas putihmu yang tidak ternodai ini~]

Inori yang tidak memiliki emosi dan selalu menuruti perintah apapun, akhirnya dengan mudah mengikuti suara aneh di dalam kepalanya itu.

Dia berjalan maju dan menyentuh kepompong merah muda itu, dan tiba-tiba...

Wushh–

Seluruh kepompong merah muda itu terserap kedalam tubuhnya, dan tiba-tiba secara tidak sadar, Inori entah bagaimana melihat sesosok wanita hitam di sekujur tubuhnya yang tertawa terbahak-bahak di dalam tubuhnya?

[Hahahahaha! Ahahahah! Ahhh, Hahaha! Ini, siapa sangka bahwa tubuh ini begitu kompatibel! Hebat, sangat hebat!]

[Tidak perlu bertengkar lagi dengan kepribadian ganda memuakkan dari dua Host sebelumnya, anak ini sangat polos, benar-benar kanvas yang belum di coret sama sekali!]

[Ahhh~ Untuk pertama kalinya aku ingin menangis karena menerima tubuh yang sangat patuh seperti ini!]

[Saa! Berikan aku tubuhmu, bawalah kehendak Tuhan kami! Dan bawa kehancuran kepada Manusia di Bumi ini !!!]

Hal hitam tapi langsung terpencar ke segala arah di dalam sebuah ruangan putih tak tercemar itu.

Dan Inori yang melihat ini hanya diam saja duduk sambil memegang kedua lututnya yang putih dan halus disana.

Matanya dengan polos menatap semua yang terjadi disekitarnya, dan akhirnya setelah beberapa detik, ruangan putih tadi sekarang sudah dipenuhi oleh bercak hitam seperti polkadot.

Plak...Plak...Plak...

Suara langkah kaki terdengar disana. Inori mengangkat kepalanya, dan apa yang dia lihat adalah sosok dirinya yang terlihat sedikit lebih tinggi dengan rambut panjangnya tersebar, pakaian yang lumayan terbuka berwarna merah menyala, dengan mata merah agak oranye.

Tapi yang aneh adalah setiap langkah yang dia ambil akan membentuk kristal ungu yang indah dibelakangnya....

"Siapa?"

[Siapa kau bilang? Hemm~ Itu benar, karena aku telah mewarnai dirimu yang putih dengan warnaku sendiri, bisa dibilang kalau sekarang, aku adalah kau. Benar, sisi lain darimu~]

Wanita itu tersenyum cerah ketika mengulurkan tangannya ke Inori: [Sekarang perkenalkan. Yuzuriha Inori, namaku adalah...]

[Mana (Eve) !]

Crack, Crack, Crack, Crack....

Di luar tempat Inori terjatuh pingsan, lingkungan sudah dipenuhi kabut hitam, dan beberapa tempat sudah mengkristal pada saat ini.

Akhirnya, tubuh Inori diselimuti kabut hitam itu dan melayang di udara. Ketika kabut menghilang, sosok Mana dengan pakaian Herrscher miliknya muncul dengan senyuman yang sangat indah!

Dia melihat cerminan dirinya di cermin, berputar dua kali, dan akhirnya dia membuat postur peace yang sangat indah.

Tentu saja, Mana adalah versi sedikit lebih tinggi dari Inori, dan meskipun kemiripannya hampir 90% dengan Inori, tapi perbedaannya yang paling mencolok diantara keduanya....jelas, itu adalah ekspresi!

Mana (Eve) memiliki emosi yang lebih kaya dibanding Inori.

Bang! Bang!

"Yuzuriha, apakah kau siap ?!" Teriakan itu membuat Mana yang sedang narsis menjadi kesal.

Dia berjalan cepat dan membuka pintu dengan keras yang membuat wanita dewasa di depannya mundur karena terkejut.

Tapi tidak menunggu dia bicara, Mana mengibaskan rambut panjangnya dan pergi, meninggalkan sosok kristal manusia yang terbentuk tepat dari sisi wanita tadi!

Mana berjalan dengan langkah yang menyenangkan, tapi kemudian dia menjentikkan jarinya.

"Itu benar~ Aku masih punya konser bukan?" Mana bertanya sendiri ketika menempatkan jari telunjuknya ke bibir merahnya yang manis: "Hehe, kalau begitu ayo buat konser terbaik hari ini~"

Mana berjalan dengan langkah agak cepat, dan kemunculan Mana memang membuat beberapa staf terkejut dan terpesona.

Sayangnya mereka tidak sadar, bahwa mereka sekarang sudah memasuki tahap satu dan dua dari jalan menuju kematian.

Herrscher of Death [L], setiap langkah yang dia ambil, atau bahkan lingkungan yang dia injakkan kakinya, akan menjadi perwujudan dari bakteri dan virus yang menakutkan!

Beberapa menit kemudian, sosok Mana muncul di atas panggung dengan sangat megah yang anehnya membuat beberapa penggemarnya....bingung.

"Apakah itu, Inori?"

"Tapi....agak dewasa, kan? Apakah itu Kakak Perempuannya?"

"Bodo amat! Keluar! Turunlah! Aku ingin Inori, bukan yang lain !!!"

"Itu benar! Itu benar !!! Inori adalah malaikatku, aku tidak peduli dengan Kakaknya atau bahkan Ibunya!"

"Turun! Bibi Tua !!!"

...

.

.

.

...

Mana: "...Hooooohhh...."

Suara dingin tak berperasaan itu tiba-tiba saja keluar dari bibir Mana, dan tiba-tiba matanya menjadi sangat kusam tanpa menunjukkan emosi yang menyenangkan.

Kabut hitam langsung menyelimuti seluruh area konser, dan disaat yang sama, sebuah kursi kristal muncul dibelakang Mana sebagai tempat baginya sekarang untuk duduk.

Dia duduk dengan sombong namun elegan khas Ratu, dan tiba-tiba dia menunjuk jarinya ke atas:

"Bibi kau bilang? Tidak peduli padaku kau bilang? Tidak penting kau bilang?.....Bagus! Kalau begitu, mati!"

"Gaahhhhhhhh!" xN

Crash!

Hanya sedetik saja, seluruh area menjadi sunyi dan dipenuhi oleh kristal ungu yang menyelimuti semua orang!

Dan tidak berhenti sampai di situ saja, di langit pada saat ini, sebuah komet tiba-tiba muncul tanpa peringatan, dan ketika Mana mengusir jarinya kebawah, hal di atas sana langsung turun untuk menabrak area ini!

Dan benar saja, sepuluh detik kemudian....

BOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOMMMMMMMMMMMMMMMMMM....–––––

Ledakan besar terjadi disana, dan bahkan di istana tak jauh dari sana, dampaknya terasa sehingga membuat banyak kematian tanpa disadari!

Hanya Mana yang tidak merasakan ini.

Dia dengan tenang melayang di atas area yang sudah berlubang itu, dan dari area berlubang itu, sejumlah besar kabut hitam muncul seolah komet tadi membawa sejumlah besar bakteri dan virus!

Mana berdiri diam di udara, tapi sebenarnya dia melihat ke berbagai Negara lain dari tempat itu...

Karena tadi, dia sebenarnya tidak melempar satu komet saja, tapi lusinan komet!

Dan disetiap komet itu, berisi sejumlah virus dan bakteri yang tak terbayangkan banyak jumlahnya.

Mana dengan tidak senang akhirnya mengangkat kedua tangannya ke atas saat berkata:

"Biarkan Dunia ini melihatnya, rasa sakit dan kebobrokan manusia ketika diambang bencana besar! Jika mereka tidak tahu....Bunuh saja!"

Dan pada saat itu, Bumi mengantar Second Eruption yang sesungguhnya...

Karena Bumi, langsung diselimuti oleh kabut hitam yang sebenarnya berisi virus dan bakteri mematikan yang tidak terhitung jumlahnya !!!!

Mana dengan dingin berkata, "Ini adalah Seleksi Alam bagi Kemanusiaan!"

Nächstes Kapitel