webnovel

Kencan dengan Asuna (1)

Sementara itu di sebuah Vila yang lumayan luas.

Berserakan banyak hal dari baju, barang, atau bahkan selimut dari kasur yang bisa dibilang besar disana.

Seorang gadis cantik dengan rambut ungu acak-acakan sedang menangis dan terlihat kacau balau.

Karena menolak aturan yang tidak diucapkan, gadis ini tiba-tiba menjadi sasaran balas dendam seperti sekarang ini, bahkan berbagai skandal yang tidak ada sama sekali tiba-tiba muncul yang membuatnya kewalahan, dan berita itu membuatnya putus asa.

"Kenapa, kenapa tidak ada yang percaya padaku."

"Terlalu berlebihan, jelas aku belum melakukannya."

"Aku, aku hanya ingin bernyanyi dan menari di atas panggung. Tapi kenapa, kenapa malah menjadi seperti ini. "

Tidak ada seorang pun di kantor yang menawarkan pembelaan apa pun padanya, dan orang-orang yang kemarin menjadi penggemarnya sekarang mengkritik dirinya sendiri habis-habisan.

Komentar jelek itu terasa seperti diucapkan di telinganya, dan mereka yang menertawakannya sepertinya bisa melihat ekspresi itu sekarang.

"Siapa, siapa yang bisa..."

Izayoi Miku bersandar ke dinding sambil memeluk kedua kakinya yang tertekuk, dia seperti seseorang yang jatuh ke air dan memanggil bantuan kepada orang-orang di pantai, tetapi tidak ada yang mau datang dan menyelamatkannya.

Orang-orang itu hanya melihatnya tenggelam dalam jurang keputusasaan dan menertawakannya sehingga membuatnya tersedak.

Namun pada saat ini.

Ping!

[Aku percaya pada Miku-chan. Aku suka ketika dia bernyanyi. Setiap kali aku mendengarkannya, aku merasa sangat bahagia. Perasaan ini tidak akan palsu, jadi aku tidak akan percaya rumor itu]

Dia melihat bahwa masih ada pesan seperti itu di area komentar yang penuh dengan kritik dan cacian.

"Ah ah-!"

Miku menatap kosong pesan dari Yuuki.

Ternyata masih ada orang lain yang percaya padanya!

Miku menatap kosong pesan dari Yuuki. Saking terharunya, air mata mulai mengalir tak terkendali.

Namun dia masih tersenyum pedih. Miku pada saat ini terlihat seperti gadis korek api kecil yang menyalakan korek api terakhirnya.

"Ah... terima kasih, terima kasih sudah percaya padaku, bagus sekali, masih ada orang yang percaya padaku."

Seolah merangkul kehangatan terakhir, tablet yang menunjukkan pesan itu dipegang di tangannya dengan erat.

Gadis itu yang awalnya meringkuk di kamarnya sendirian, tiba-tiba bergerak dengan sangat cepat menatap tablet yang tiba-tiba terus berbunyi "Ping! Ping! Ping dan Ping!"

Suara pesan masuk terus terdengar, seolah ada seseorang dibelakangnya yang diam-diam memanipulasi area komentar untuk membantunya dan mendukungnya!

Sudut matanya sudah merah karena menangis, dan wajahnya yang cantik penuh air mata.

Tapi...melihat banyak pesan positif yang tiba-tiba masuk, semua tenaga Miku langsung habis dan air mata langsung keluar sepenuhnya!

Kali ini bukan air mata kesedihan, tapi kebahagiaan!

Meskipun dia tidak tahu kenapa tiba-tiba ada pesan positif yang muncul setelah satu pesan itu, tapi dia masih merasakan harapan.

Dia dengan perlahan berdiri dan berbisik: "Hari ini, akan ada konser yang awalnya tidak ingin kudatangi. Tapi ...setelah mendengar seruan ini, aku, aku ingin menyanyikan sebuah lagu agar mereka akan mengerti!

Miku percaya begitu, dan hanya bisa percaya seperti itu

-----------------

Sementara itu di sisi Yuuki.

"Masih ada enam jam sampai konser, apakah kau ingin pergi ke tempat lain sebelum itu?" tanya Asuna pada Yuuki yang sudah selesai "bermain" sedikit

"Um, seorang pria sejati hanya akan mendengarkan saran si cantik." kata Yuuki sambil mengelus dagunya

Tidak peduli di mana pria berada, selama dia berjalan dengan gadis cantik di samping, bahkan Luar Angkasa di luar Tata Surya berani dia tapaki!

Jangan bercanda, bahkan Shizuka-sensei berani, kenapa dia tidak berani?

Asuna yang mendengar itu tersenyum, kemudian dia tiba-tiba membalikkan punggungnya dari Yuuki.

Tetapi remaja itu memiliki dua mata yang sangat tajam. Dia bisa melihat bahwa gadis itu mengeluarkan buku catatan kecil dari tasnya dan meliriknya dengan cepat.

Itu dipenuhi dengan segala macam rencana kencan, yang membuat Yuuki menghela nafas tanpa sadar

– Seperti yang diharapkan dari Ketua Kelas, bahkan pekerjaan pra-kencan dilakukan dengan sangat baik, jadi ikuti saja keinginannya hari ini.

...Beberapa jam kemudian...

"Yup, untuk ke-N kalinya aku sudah datang ke Tanah Suci."

Tiga tempat suci untuk kencan adalah bioskop, akuarium, dan taman hiburan.

Ngomong-ngomong, taman hiburan yang mereka kunjungi sekarang adalah taman hiburan terbesar di Kota Sakura, dan popularitasnya pada dasarnya adalah tingkat yang pasti akan dikunjungi wisatawan dari luar negeri.

Kincir ria besar, roller coaster vertikal dan horizontal, Kora-kora, Thor's Hammer, rumah hantu yang menjerit, dan komedi putar yang tinggi....

Nah, Yuuki sering mengunjungi tempat ini.

Maksudku, dia terlalu tampan. Jadi setiap kencang dengan gadis yang berbeda, dia akan datang kesini.

Sekarang ketika dia memikirkannya, ini bisa dikatakan sebagai tempat "keramat" bukan?

Pada saat ini, Yuuki melihat ke arah bianglala besar, tapi Asuna malah menunjuk ke komedi putar sejauh 50 meter dari posisi.

"Ehhh....Tidak."

Sayangnya gadis itu masih tersenyum dan menunjuk lagi, artinya dia ingin pergi, dan itu adalah dua orang yang pergi bersama, yang membuat wajah Yuuki berubah.

"Bolehkah aku hanya melihatmu dan duduk di bangku luar area Komedi Putar itu?"

"Tidak, ayo pergi bersama!"

Asuna masih mengatakannya dengan nada tidak menyangkal, dan ini membuat mulut Yuuki masih sedikit berkedut.

Berpikir bahwa seorang pria besar macho yang bermartabat harus duduk di atas kuda palsu yang naik dan turun ini? 

Dia mengungkapkan rasa jijiknya dari lubuk hatinya——

Jika itu kuda, aku akan menunggangi kuda Troya ini jika mereka menjadi kuda sungguhan!

Dan ini masih bentuk kuda poni! Malu, sangat memalukan!

"Sa Sa~ Yuuki-kun, ayo, kita akan segera sampai."

"Ehhhh....Ugh, baiklah, baiklah, aku ikut. Tapi proyek selanjutnya terserah padaku untuk memutuskan."

"Oke~"

Dengan enggan Yuuki berkompromi.

Dengan musik yang diputar, gadis yang duduk di kuda palsu disampingnya tersenyum ketika menatapnya.

Asuna sendiri terkikik melihat wajah lesu menahan malu dari Yuuki. Dia menikmati ekspresi itu, atau bisa dibilang, semua ekspresi di hari ini pada wajah remaja itu sangatlah berharga!

Setelah tiga menit berputar dibawah "siksaan" komedi putar, keduanya akhirnya keluar.

"Asuna, kali ini giliranku."

Yuuki meraih tangan gadis cantik itu dan berjalan menuju tempat tujuannya.

Dan Asuna sendiri penuh harap: "Oke, kita mau kemana?

Yuuki: "Rumah Hantu."

"Eh? Tidak, tidak ah ah ah!"

Nächstes Kapitel