webnovel

Taruhan

"Ngomong-ngomong Yukino-chan, di sekolah kau memasuki klub apa?"

Yukino yang berjalan bersama ketiga orang ini, sudah tidak tahu berapa kali dia menghela nafas dalam sehari ini.

Entah itu pertanyaan masa kecil, tentang Haruno, dan bahkan tiga ukuran yang sangat dia benci untuk dibicarakan!

Tapi Jeanne memiliki EQ dan SQ yang lebih tinggi dibanding Janne ataupun Yuuki, dan hal ini benar-benar membuat Yukino agak kesal karena susah untuk tidak menjawab!

Dalam beberapa kasus, Jeanne agak mirip dengan Haruno.

Perbedaannya, tentu saja Haruno lebih suka menyembunyikan beberapa hal dan disimpan untuk dirinya sendiri~

Dengan kata lain, Haruno itu licik!

"Aku tidak memasuki klub manapun karena itu membosankan, jadi aku membentuk klub milikku sendiri."

Janne: "Hah? Kau hebat, jika aku tidak salah, untuk membuat sebuah klub, dibutuhkan persetujuan dari tiga orang bukan?"

"Ya, itu Kepala Sekolah, Si Tinju Cinta dan Tetsujin. Kedua guru itu pada dasarnya adalah pengawas sekolah~~"

Yuuki menjelaskan dan menatap Yukino dengan mata menyelidiki.

Lupakan Kepala Sekolah, dia adalah wanita yang longgar. Selama itu menarik, dia akan setuju, sama seperti orang ini!

Si Tinju Cinta, atau bisa dibilang Hiratsuka-sensei, adalah kenalan, jadi itu masih medium untuk meminta persetujuan...

Tapi Tetsujin, guru pria ini adalah pria paling lurus dan berhati besi yang pernah Yuuki lihat!

Jika A maka A, tidak ada B!

Bahkan kepala sekolah tidak terkecuali dalam kategori pedoman Tetsujin ini!

Yukino melihat tatapan Yuuki dan akhirnya menunjukkan senyuman ejekan, "Kau pasti penasaran dengan persetujuan terakhir bukan?"

"Itu sangatlah mudah, aku hanya menunjukkan nilai ujian masukku kepadanya dan dia setuju. Tentu saja, ini adalah kasus sementara."

Jeanne & Janne: "Sementara?"

"Ah ah ah, jangan bingung. Yukino adalah anak yang memiliki SQ agak rendah, dia jarang punya teman. Jadi Tetsujin memberikan setengah persetujuan..."

Yuuki: "Jelas, itu karena klub yang dibuat hanya terdiri dari Yukino-chan saja ~~ Benar?"

Sayangnya Yukino menyisir rambutnya kebelakang telinganya dan tersenyum mengejek.

"Sayang sekali kau salah kali ini! Di klub itu, ada satu orang lagi selain diriku dan hanya membutuhkan tiga orang lagi untuk sepenuhnya terbentuk!"

Ahh... Menyedihkan.

Yuuki bahkan merasa sedih pada adik kecilnya ini.

Yukino-chan~ Apa kau tidak tahu, dari kata-katamu itu, tidak ada yang bisa dibanggakan oke?

Ohhh, Yukino-chan yang menyedihkan~~

Jeanne: "Itu..."

"Jangan katakan Jeanne. Itu sudah cukup." Yuuki menepuk pundak Jeanne dan mengingatkan.

Jeanne dan Janne mengangguk bersama menandakan pengertian tapi kedua sorot mata mereka...

Tolong, jangan pandang Yukino-chan dengan mata seperti itu.

Sebagai Kakak Laki-lakinya, itu agak menyedihkan...

Sayangnya Yukino tidak melihat ini dan terus berkata, "Jika aku tidak salah, namanya adalah Ruri Gokou. Meskipun dia sering menyebut dirinya..."

"Kuroneko bukan?"

"Hah?!" x3

Melihat ketiga tatapan mata menyelidik ini, Yuuki hanya tertawa kosong dan menggaruk kepala bagian belakangnya.

"Gadis itu, aku bertemu dengannya saat ada di Game Center. Ahh~ Itu beberapa hari sebelum kalian berdua kembali ke Jepang!"

Yukino: "Aku yakin karena Gokou-san manis, kau menargetkannya? Jangan berbohong!"

Yuuki hanya mengangkat kedua tangannya ke atas, "Baiklah, Kuroneko memang imut, apakah aku salah?"

Yukino, Jeanne, Janne: "Humph !!!"

Ah, ketiganya mengambek!

Tapi apa daya, berbohong disini? Apa gunanya?! Jadi jujur saja!

Toh melihat mereka cemburu itu masih tontonan, dan itu mengartikan bahwa mereka masih peduli pada remaja ini~~

Pada akhirnya perjalanan berlangsung dengan topik yang agak tidak jelas, sampai akhirnya ketiganya berpisah dengan Yukino karena beda jalan~

Sampai di villa putih bersih....

"Kami kembali." 3x

"Selamat datang kembali, Yuuki-sama, Jeanne-san, Janne-chan." 2x

"Tunggu! Kenapa hanya aku satu-satunya yang dipanggil "-chan" disini?!" Janne langsung memuncak saat ini.

Ram: "Karena kau kekanak-kanakan, Jane."

"Apa !!!!"

Selagi kedua orang ini terlihat akan bertarung kapan saja, Yuuki benar-benar merasa puas setiap kali dia pulang!

Bagaimana tidak?

Setiap kali dia membuka pintu, dua gadis kembar maid ini sudah menunggu di depan pintu, tersenyum, dan menyapanya dengan cantik!

Benar-benar memuaskan!

Siapa yang tidak iri dengan pelayan kembar seperti ini?

Cantik, cakap, dan patuh~

Yuuki segera mengangkat tangannya untuk menyentuh rambut merah muda dan biru keduanya~

Seolah aksi ini sepertinya sudah dilakukan ribuan kali, itu terlihat sangat handal!

"Baiklah kalian berdua hentikan sampai disitu. Ram Rem, kalian siapkan air panas untuk mereka mandi. Jeanne, apakah kau bisa membantuku sebentar disini."

Suara Gabriel tiba-tiba terdengar dari dapur, dan Jeanne sebagai putri yang baik segera menuju dapur untuk membantunya.

Ram Rem juga pergi melaksanakan perintah dan menyisakan Yuuki dan Janne yang saat ini sampai di ruangan kerja luas di lantai dua.

Disana Yuuki menyalakan komputer miliknya, lalu masuk ke web miliknya dan menunjukkan sesuatu pada Jeanne.

"....Kau benar-benar membuat anime gadis penyihir...Menyedihkan!" Kata Janne tidak puas setelah melihat itu.

Bagaimanapun, dia sangat menantikan anime apa yang akan dibuat Yuuki~

Apakah Horor? Fantasy? Sci-fi? Thriller?

Semua kesannya hancur!

Gadis penyihir? Itu hanya mainan anak perempuan lemah, dan Janne bukan salah satunya !!!

Hanya saja Yuuki tertawa penuh kemenangan sambil menunjuk Janne, "Mari bertaruh!"

"Jika kau merasa tertarik saat menonton anime buatanku, aku bisa menciummu !!!"

"Hah?! Ci-Ci-Cium?!"

Yuuki mendekat dan mengangkat dagunya sambil tersenyum bengkok, "Takut?"

"Siapa yang takut! Aku, aku menerimanya!"

"Lihat saja, aku akan menonton semua episodenya dan akan kupastikan itu adalah karya sampah! Jika aku menang, beri aku 10.000 Yen !!!"

Jeanne: "Hahhhh !!! Kau pikir 10.000 Yen jumlah kecil?"

"Takut?"

"Sangat bagus! Taruhan di mulai atas saksi Jarvis !!!!!!!"

<Aku hanya program kecerdasan, bukan seorang wasit, Tuan>

Janne & Yuuki: "Sama saja !!!"

--------

Di sisi lain, di sebuah ruangan dari rumah super mewah yang kawasan dari rumah itu sendiri tidak bisa dibayangkan...

Saat ini, di ruangan yang gelap karena lampu tidak menyala, terlihat seorang gadis yang tengah menatap layar komputer di depannya dengan senyuman aneh.

Meski begitu, sosok wanita itu sangat mudah dikenali karena keindahannya~

Wanita itu memiliki warna mata coklat tua dan memiliki rambut hitam yang sangat panjang tapi penuh kilau.

Dia memakai kemeja warna pink dengan banyak pita putih, dan rok panjang warna merah anggur tua dihiasi warna kuning dengan bentuk bambu dan bunga.

Dan saat ini, wanita itu, menatap komputer dan berbisik: "Ghost Shadow...membuat Anime?"

Nächstes Kapitel