webnovel

Gadis Murni

Meski ada perbedaan antara pria dan wanita, itu hanya perbedaan antara manusia.

Ini seperti tidur dengan kucing kesayanganmu dan semua orang tidak akan peduli.

Ana bukan manusia biasa, karena bisa dibilang seorang Herrescher itu adalah produk alien!

Jadi tidak apa-apa tidur dengan alien yang cantik ~

Hanya saja selain dua gadis kembar Yuuki, dua pelayan kembar yang ada di belakangnya menatap Ana dengan iri.

Mereka berpikir bahwa proses renovasi rumah harus dipercepat!

Ram: "Rem, mari kita dorong tempat tidur juga."

Rem: "Onee-sama... ide bagus."

Pada akhirnya, mereka tidak mendorongnya, karena sayang sekali kamar Yuuki tidak bisa memuat tempat tidur ketiga dan keempat.

Hanya saja Ana tiba-tiba berkata, "Apakah Rem-san dan Ram-san akan bersama?"

Rem: "Woooo!"

Ram: "Tuan Muda, saya pikir Ana perlu mempelajari pengetahuan itu!"

Mendengar gadis lugu ini mengatakan kalimat jtu dengan wajah murni, Ram hanya bisa berbalik untuk memprotes pada Yuuki.

"Tidak, sama sekali tidak! Aku akan membakar semua buku itu di rumah sekarang!" Yuuki langsung menolaknya.

"Selama Ana terus seperti ini, aku tidak akan pernah membiarkan dia menyentuh benda-benda itu!"

"Ana, aku akan melindunginya !!!"

Gadis murni hanya perlu tetap murni sepanjang waktu, dan Yuuki berkata bahwa dia tidak akan pernah menyerah!

Karena.... Karena, jika Ana mulai menjaga jarak dengan dirinya sendiri karena dia telah mempelajari pengetahuan itu...

Yuuki merasa seperti dia akan menangis sampai mati!

"Bahkan jika buku di daerah meja belajar yang dibuka melalui pensil khusus milikmu?"

"Jika tidak salah majalah terbanyak milikmu didominasi oleh sosok gadis bernama Mirajane Straus, kan?"

Yuuki: "Gabriel-sama, bagaimana kau bisa tahu penyimpanan rahasiaku?!"

"Saaa~ coba tebak? Jadi jadi, apakah buku itu juga perlu dibakar?"

Yuuki langsung bertekuk lutut dan kesakitan, "Demi, Demi kemurnian Ana...Harta, hartaku yang bahkan Gilgamesh tidak miliki...harus dihapuskan dari muka bumi ini !!!!"

"Bagus~"

Yuuki: "Wooo...."

Gabriel tertawa melihat remaja yang kesakitan ini, terutama saat dia membawa lima buah majalah keluar dari tempat hang tadi dia katakan...

Melihat api mendekati hartanya, Yuuki mengadah ke langit dalam 45° untuk menahan sesuatu dari matanya.

"Sayonara, Mira...."

Bushh....

Majalah itu terbakar dibawah tatapan puas kelima wanita dan satu tatapan bingung dari gadis tersangka...

Majalahku, top secret yang aku beli mahal dari Mutsurini!

Kuharap, ninja itu masih punya salinannya.....

Gabrial: "Baiklah! Topik ini sudah selesai, aku akan tidur dulu~ Ram, Rem, bersihkan hasil abu ini...Dan Ahh, kasihan dua bayi kecilku, mau tidur dipelukan Mamamu?~"

Jeanne dan Janne mengangguk, dan Yuuki ingin mengatakan ""Aku juga mau !!!""

Yuuki: "Ehem, kalau begitu, aku akan meninggalkan tempat ini seolah tidak ada insiden tadi ~"

Ana: "Yah, aku juga, aku sedikit lelah bermain hari ini."

Ram dan Rem merasa ada sesuatu yang bergerak-gerak di sudut mulut mereka.

Mereka bertanya-tanya apa sih dua adegan ini seperti pengantin baru ini?

Apakah Tuan Muda salah mengambil pengantin?!

Kasihan Jeanne dan Janne...

----

Berangsur-angsur, malam telah menerpa dunia.

Jelas hanya satu hari telah berlalu bagi Yuuki dan Ana.

Tapi ada banyak hal yang terjadi hari ini~

Keduanya saat ini berbaring secara alami di double kasur itu sambil berpegangan tangan.

Haruskah Yuuki mengatakan bahwa kemampuan belajar level monster terlalu efektif?

Maksudku, Ana menjadi mahir dengan cepat dalam proses berpegangan tangan ini!

"Yuuki, maukah kau pergi bersama denganku lagi besok?"

"Um...Besok adalah hari Senin."

"Oh, ngomong-ngomong, Yuuki akan pergi ke tempat bernama sekolah itu dari Senin sampai Jumat."

Tiba-tiba, ada beberapa ketidakpuasan dengan tempat yang disebut sekolah di hati Ana.

Bahkan ada dorongan dimana dia ingin membekukan tempat yang disebut sebagai sekolah oleh Yuuki ini.

Yuuki: "Tolong lakukan ini!"

Mengangkat tangannya untuk menyentuh kepala gadis itu, Yuuki menghibur: "Tidak apa-apa."

"Aku akan kembali pada jam lima sore, dan aku sudah membelikanmu ponsel. Kau dapat meneleponku saat istirahat. "

"Yah, aku akan bermain dengan Ram-san dan Rem-san selama sekolah itu berlangsung." Ana dengan enggan menerimanya.

Mereka hanya pergi ke sekolah, tetapi mereka berdua bertingkah seperti sedang dalam perjalanan bisnis ke luar negeri!

"Ana~ Aku akan segera kembali setelah sekolah, jadi jangan khawatir. Tunggu aku kembali dengan nyaman di rumah."

"Baiklah, aku akan menunggu Yuuki kembali."

------

Lalu keesokan harinya.

Yuuki berbaring tidak nyaman di mejanya, dan secara bertahap

dia kehilangan warna!

Apakah ada pengguna All Fiction yang menghapus semua warna di dunia ini lagi?!

Tapi hal yang sebenarnya terjadi adalah...

Meskipun Yuuki mengatakan banyak hal tampan dan keren kepada Ana tadi malam, dia jatuh ke keadaan seperti ini keesokan harinya....

Benar-benar...

Sejak awal, Yuuki menatap gerbang sekolah melalui jendela, seolah-olah dia mungkin akan terburu-buru membolos kapan saja!

"Yuuki? Ada apa?"

Pemimpin kelas Asuna menatapnya dengan cermat.

Melihat remaja yang biasanya membuat masalah dimana-mana tiba-tiba menjadi seperti ini, dia agak cemas!

Disana dia bahkan melambai-lambaikan tangannya didepan wajah Yuuki yang hanya berwarna hitam-putih itu~

Yuuki: "Oh oh oh, Asuna kah..."

"Bukan apa-apa, hanya saja hidup sudah kehilangan harapan dan aku ingin mati."

"Wow, jarang sekali melihatmu memasuki masa kehilangan, apa yang terjadi?" Mordred juga penasaran.

"Ingin berkencan...… "

"Oh, ternyata panas, apakah dalam keadaan estrus?"

Nächstes Kapitel