webnovel

Janji

"Ana, aku...Kau cemburu?"

"Cemburu?" Ana memiringkan kepalanya bingung.

Tangannya menggenggam dadanya, dan untuk pertama kalinya dia memikirkan bahwa dia tidak mau kalau remaja didepannya diambil darinya.

Jadi, inikah yang dinamakan cemburu?

Melihat gerakan Ana, hati Yuuki sangat hangat dan tanpa sadar memeluknya dan menekan kepala kecilnya ke dahinya.

"Jangan khawatir, Ana akan selalu ada di hatiku."

"Un."

Yuuki: "Bagus! Sekarang, Ahh~ Biarkan aku menyuapimu?"

"Ahhh–...."

Bagus! Orang ini bahkan melupakanku lagi.

Benar-benar adik laki-laki yang tidak tahu malu, bajingan, badass...

Entah berapa kali Sakurajima-senpai mengumpat, tapi dengan kondisinya saat ini, tidak perlu khawatir dilihat!

Meski begitu, orang ini benar-benar terlalu cepat dalam merubah wajahnya!

Sedetik yang lalu dia memuji dirinya, dan sekarang dia bahkan memberikan kata-kata merah muda pada gadis cantik ini!

"Sakurajima-senpai, ada apa?"

Yuuki yang diam-diam melihat senpai ini bertanya dengan langsung, dan diam-diam tersenyum.

"Tidak ada apa-apa!"

"Begitukah?~"

Yuuki mengangguk tapi pada saat berikutnya dia bertanya, "Senpai, jujur saja...."

"Aku tahu senpai mengenakan pakaian bunny girl ini hanya karena kau ingin melihat seberapa jauh senpai sudah dilupakan bukan?"

"...."

"Benar saja~"

Tebakan itu sudah benar, dan Yuuki menghela nafas: "Apakah Tokyo sudah tidak berhasil?"

"...Ya." jawaban ini membuat Yuuki sedikit menyipitkan matanya.

Sakurajima-senpai: "Pada awalnya sekolah dan area ini masih bisa membuatku terlihat. Tapi, hari ini, semuanya sudah berubah."

Dengan wajah tanpa emosi, senpai berkata: "Jadi aku berpikir, mungkin sudah waktunya.".

"Um? Toilet ada di sebelah kanan. Hati-hati~"

"Seriuslah Hayama Yuuki!" Senpai mendobrak meja karena lelucon Yuuki.

Yuuki menarik senyumannya dan bertanya dengan bosan: "Jadi apa?...Sakurajima-senpai, kau ingin keluar kota untuk menyelediki bukan?"

"Benar."

Yuuki: "Ah, benar? Heii...Intusiku sepeisemaki. kuat~"

Remaja ini tiba-tiba memiliki ide: "Kalau begitu ajak aku! Bagaimana jika ke Kyoto, sekalian aku ingin kesana untuk pariwisata~"

"Eh? Apakah kau punya waktu?" Senpai kelinci kami memandang remaja ini dengan bingung.

Yuuki hanya menepuk dadanya puas, "Waktu adalah hal yang bisa aku beli! Telpon saja Kepala Sekolah, dan aku bisa saja membolos selama sebulan~"

"Seperti yang diharapkan, kau, rumor mengenai Hayama Yuuki dimanja oleh Kepala Sekolah sepertinya benar.....Katakan, apa hubungan diantara kalian!

Perkembangan ini agak cepat!

Jelas, aku hanya mengatakan bahwa hubungannya dengan Kepala Sekolah itu baik bukan?

Lalu kenapa pada akhirnya merujuk ke arah hubungan antara kita berdua!

"Kami memiliki hubungan murni senpai! Bahkan aku sangat akrab dengan Alice-chan putri Kepala Sekolah~"

"Hmm..."

Meski matanya menyelidiki, Sakurajima-senpai akhirnya membuang muka dengan sedikit dengusan di hidungnya.

Melihat ini, Yuuki hanya menggelengkan kepalanya. Ngomong-ngomong dia juga memikirkan Alice-chan~

Gadis kecil ini, juga jenius kalian tahu?

Di usianya yang seharusnya masih duduk di bangku SD, dia malah duduk di bangku Universitas!

Benar, dia meloncat banyak kelas, dan ini saja sudah membuktikan seberapa jenius gadis kecil ini bukan?

Burung dengan bulu yang sama akan berkumpul bersama....

Ini sama halnya dengan Yuuki dan Alice-chan yang sama-sama jenius, jadi wajar jika mereka sangat dekat~

"Kalau begitu pergi saja ke Kyoto, hari Jumat setelah pulang sekolah?" Mata Mai Sakurajima sedikit datar.

"Mudah!"

Yoshaa! Date dengan senpai Bunny Girl akhirnya ditetapkan~

Remaja ini bahkan ini melompat dan menaikkan kedua tangannya ke atas dengan penuh semangat saat ini!

Tapi dia juga tahu bahwa ini tidak akan berhasil.

Pertama, ada Ana disampingnya.

Kedua, itu akan membuatnya menjadi orang gila dan itu pasti akan membuat orang-orang disekitar menatapnya dengan aneh.

Selain itu, perjanjian ini bukan hanya kencan semata~

Ini juga rencana Yuuki untuk mendeteksi keparahan kondisi Sakurajima-senpai.

Ini bisa disebut sebagai pengumpulan informasi dan data~

Sakurajima-senpai menatap pemuda di depannya dengan sedikit rumit, tapi pada akhirnya dia hanya bisa menerima tawarannya.

Lagipula, semakin banyak orang di Tokyo yang tidak bisa melihatnya dan bahkan tidak merasakan keberadaanku lagi.

Jadi saran remaja yang ingin mengajaknya ke Kyoto untuk melihat kondisinya benar-benar mudah diterima olehnya.

Sebenarnya, dia bisa pergi sendiri....

Tetapi ketika dia berpikir bahwa dia tidak bisa membeli tiket kereta api, Sakurajima-senpai langsung tahu bahwa dia tidak bisa pergi sendiri~

Kecuali dia siap untuk menghindari ongkos...

Tapi dia tidak bisa melakukan hal seperti ini. Dia masih memiliki etika dan tata tertib!

"Tapi kau yakin, jika wanita yang dekat denganmu tahu bahwa kau pergi ke Kyoto...apakah itu tidak akan membuat masalah?"

"Senpai~ Pikirkanlah, apakah mereka akan tahu bahwa aku akan pergi denganmu?"

"Hah, tentu saja. Jawaban ini sudah kuduga, tapi kau benar-benar bajingan. Jangan dekati aku nantinya, Kōhai."

Sakurajima-senpai melingkarkan tangannya di depan dadanya yang membuat mata remaja didepannya melotot sebentar!

"Jika tidak ada yang lain, mari kita lanjutkan makan!"

Sakurajima: "Ah?! Dimana kentang gorengku!"

Pemuda itu menatap ke arah lain, bukan aku!

Pandangan tajam Sakurajima-senpai benar-benar tertuju pada Yuuki yang hanya bersiul disana~

Nächstes Kapitel