webnovel

Alex #11

Hari ini matahari bersinar cerah, suasana pagi jadi lebih bersemangat. Nadia baru saja tiba di kelas saat Amelia dan Grace segera menghampirinya.

"Nad, pulang sekolah kita mo ke toko buku. Lo mo ikut nggak?" kata Amelia bersemangat.

"Tumben?" kata Nadia curiga.

"Nggak usah sinis gitu! Kita mo nyari buku latihan soal." Sahut Grace sinis.

Henry dan Steven yang entah dari mana datangnya masuk ke kelas dan langsung mendekati mereka bertiga. "Apaan, apaan?" tanya Steven penasaran.

"Kita mo ke toko buku. Mo ikutan nggak?" kata Amelia dengan semangat yang masih sama.

"Tumben?" tanya Henry curiga.

Grace berbalik menatap Henry. "Nggak usah sinis gitu! Kita mo nyari buku latihan soal." Sahutnya sinis.

"Idih, sapa yang sinis? Elo yang sinis!" jawab Henry cuek lalu menjulurkan lidahnya membuat Grace menatapnya kesal.

Nadia tertawa lucu melihat tingkah teman-temannya. "Udah! Ayo pergi bareng-bareng!" katanya kemudian.

Mereka serentak mengatakan "oke" lalu kembali ke tempat duduk masing-masing.

Nadia segera menghubungi Pak Agus. "Pak, saya mo bilang. Nanti saya nggak usah dijemput. Saya pulang sama temen-temen. Masih maen dulu." Katanya sopan.

"Iya, nona." Jawab Pak Agus ramah.

"Bapak lagi di mana sekarang? Sama mama nggak?" tanya Nadia basa-basi.

"Iya, nona. Ini lagi sama Nyonya di restoran tempat biasa pertemuan sekolah."

"Mama ke pertemuan sekolah? Pertemuan ibu-ibu itu, pak?" tanya Nadia serius.

"Iya, nona." Nadia segera teringat terakhir kali mama mengikuti acara itu dan datang menemui Nadia di sekolah.

"udah dari tadi, pak?" tanya Nadia tak sabar. "barusan, nona."

"oke. Bapak tunggu di sana sama mama. Saya mo ketemu sama mama, sekarang." Kata Nadia lalu menutup teleponnya.

Gadis itu segera berlari keluar menuju kelas Alex. Ia masuk ke kelas Alex dan tanpa permisi menarik pemuda itu keluar. "Lo apaan, sih?" tanya Alex bingung.

"Anterin gue ke tempat pertemuan nyokap kita, sekarang!" katanya serius lalu menarik Alex pergi tapi pemuda itu malah menghentikannya.

"Lo nggak denger bel masuk barusan bunyi?" kata Alex lalu hendak kembali ke kelasnya.

Nadia terdiam. Ia tidak tahu bagaimana cara membuat pemuda itu membawanya pergi. "Oke. Gue bisa sendiri ke sana pake taxi." Katanya pelan lalu berlari pergi. Alex terkejut mendengar perkataan Nadia dan terlebih lagi saat gadis itu telah berlari pergi. 'Ini pasti ada sesuatu nih, nggak ada angin, nggak ada ujan minta dianterin ke sana?' Alex segera mengejar gadis itu.

Like it? You may want to add this book to your library!

If you have some idea about my story,

please be free to comment it and let me know.

Creation is hard, so cheer me up!

*ps: your power stone will be refill every 24 hours,

so spare me one of them, please.

Thank You xoxo.

Weird_Unicorncreators' thoughts
Nächstes Kapitel