webnovel

Miss You

"Boy, I'm tryna meet your mama on a Sunday

Then make a lotta love on a Monday (ah-ah)

Never need no (no), no one else, babe

'Cause I'll be"

- Ariana Grande - Positions -

☜☆☞

stadion City Field sebuah stadion yang terletak Flushing Meadows - Corona Park di borough Queens, New York City. berkapasitas 41.800 orang dan disinilah BTS akan mengadakan konser keduanya. sebelumnya mereka pernah melakukan konser ditempat yang sama hingga pemilik stadion dengan mudahnya menerima permintaan untuk menyewakan kembali stadionnya.

Yoona tidak bisa menahan rasa kagumnya ketika melihat betapa luasnya stadion yang akan digunakan untuk konser, ia melihat banyak para pekerja yang sedang membuat panggung konser. Yoona dan Hyun ri berjalan masuk kebagian belakang panggung disana terdapat tenda medis yang digunakan oleh BTS jika mereka mengalami cidera atau butuh oksigen dan semacamnya.

Yoona dan Hyun ri memeriksa obat dan peralatan apa saja yang berada di tenda medis. disaat bersamaan para member juga berjalan menuju bagian belakang panggung. Jimin melihat sebuah tenda medis yang berdiri disana dan melihat seseorang didalamnya namun ia tidak dapat melihat jelas karena yang ia lihat hanya sebuah punggung. Jimin mengabaikannya dan kembali melanjutkan jalannya untuk melihat bagian-bagian panggung yang akan didirikan.

2 jam kemudian...

Yoona dan Hyun ri kembali kedalam hotel seusai mereka memeriksa dan melihat tempat mereka di konser. mereka masih memiliki banyak waktu jadi mereka memilih keluar dari hotel untuk mencari makan siang sekaligus makan malam. Yoona dan Hyun ri benar-benar memanfaatkan waktu luang mereka untuk bertamasya singkat melihat negara besar.

setelah puas berkeliling tempat sekitar akhirnya Yoona dan Hyun ri kembali kedalam hotel untuk beristirahat. bersamaan dengan itu para member BTS kembali setelah melihat tempat konser mereka dan juga wawancara mereka.

Tuhan benar-benar membuat sebuah skenario pertemuan menjadi sebuah kebahagiaan walau mereka berkali-kali bertemu atau berpapasan meski belum saling menatap. setiap kali mereka berada dalam satu frekuensi akan ada celah agar mereka tidak saling bertemu hingga pada hari konser berlangsung.

Jimin sedang duduk terdiam mengamati pantulan dirinya di kaca. ia sedang dirias oleh penata gayanya saat ia merasakan sesuatu yang mengganjal tenggorokannya. akhir-akhir ini tenggorokannya tidak sedang dalam kondisi yang baik dan ia sedikit merasakan bahwa ia akan terserang flu. dengan cepat ia bertanya kepada penata riasnya.

"noona kau punya obat flu atau pereda tenggorokan?"

penata rias itu mengangkat kedua alisnya, "kau sakit? ada petugas medis disebelah mintalah obat disana sebelum konser dimulai"

Jimin mengangguk dan beberapa menit setelahnya ia beranjak pergi menuju tenda medis yang dimaksud setelah ia selesai dirias. ia masuk kedalam dan melihat seseorang dengan jas dokternya sedang memunggungi dirinya.

Jimin berdeham sedikit, "ehm halo?"

dan saat itulah Tuhan memberi mereka kesempatan untuk saling bertemu. seseorang itu berbalik dan menatap Jimin dengan senyum lembutnya membuat Jimin terkejut tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

"halo Jim. kau butuh sesuatu?" tanya Yoona

Jimin yang masih terkejut hanya bisa mengerjapkan matanya beberapa kali dan maju menghampiri Yoona bermaksud memeluknya namun langsung ditahan oleh Yoona dengan kedua tangannya.

"tolong jangan bertindak gegabah banyak orang yang berlalu lalang disini" ucap Yoona dengan suara berbisiknya.

Jimin menatapnya beberapa saat lalu kemudian mengangguk mengerti, "sedang apa kau disini?"

Yoona hanya mengendikan bahunya dan tersenyum canggung ia berniat bercerita namun suara staf yang memanggil Jimin memberitahukan bahwa konser akan segera dimulai dan memintanya untuk segera bersiap dibelakang panggung. Yoona hanya tersenyum menatapnya dan kembali bertanya.

"kau butuh sesuatu?"

Jimin yang mulai menyadari tujuannya mendatangi tempat medis segera berbicara, "aku ingin minta obat tenggorokan. sepertinya aku akan terserang flu, tenggorokanku sakit"

Yoona segera berbalik dan berjalan menuju tempat obat dan mencari-cari obat yang akan diminum setelahnya ia kembali menghampiri Jimin dan memberinya serta segelas air minum, "ini obat ini tidak ada memberikan efek mengantuk"

Jimin pun segera meminumnya lalu kemudian suara staf itu kembali memanggil Jimin. ia hampir berteriak kesal kepada staf tersebut karena mengganggunya untuk melihat Yoona lebih lama namun ditahan oleh Yoona yang membuatnya hanya bisa mendesah panjang.

Jimin pun hanya bisa mengusap rambut Yoona dan mulai beranjak pergi dari tempat medis. selama konser berlangsung Yoona dan Hyun ri disibukkan dengan pekerjaan mereka. mereka sibuk memberikan oksigen kepada Jungkook, Jimin dan juga Seokjin yang mulai kehabisan nafas dengan tarian mereka.

kemudian memberikan suntikan pereda nyeri pada bahu Jimin yang ternyata masih belum sepenuhnya pulih. hari itu sangat melelahkan sekaligus menyenangkan, Yoona dapat melihat betapa antusiasnya para ARMY yang menonton dan juga para member yang terlihat bahagia didepan penggemarnya meski mereka lelah atau sakit tapi didepan penggemarnya mereka menutupinya.

inilah yang membuat Yoona sedikit takut untuk menerima Jimin kembali. semua yang terjadi pada Jimin adalah usaha keras yang dicapainya, ia begitu dicintai oleh penggemarnya begitupun juga Jimin yang mencintai ARMY. tanpa mereka BTS tidak akan mencapai puncak seperti sekarang dan Yoona tidak ingin menghancurkannya. ia tidak ingin karir Jimin yang dibangunnya hancur hanya karena berita kencan olehnya, Yoona tidak akan sanggup jika melihat Jimin dibenci oleh penggemarnya itu akan sangat menyakitinya.

Yoona begitu berusaha membangun tembok pembatas antara dirinya dan juga Jimin tapi hatinya selalu berkata lain. seperti sekarang ini setelah konser berakhir Jimin jatuh sakit, ia tiba-tiba saja demam dan langsung dibawa oleh manajernya kembali ke hotel. entah dibilang beruntung atau tidak manajer Lee membawa Yoona kedalam kamar Jimin untuk memeriksanya dan saat itu ternyata BTS masih memiliki jadwal wawancara kembali dan manajer Lee meninggalkan Yoona sendiri dikamar bersama Jimin yang sedang tertidur.

Yoona duduk di sofa sambil memainkan ponselnya ia sudah memesan bubur melalui pelayan hotel dan sekarang ia sedang menunggu. beberapa menit setelahnya Jimin mulai bangun, ia memegang kepalanya yang pusing saat ia mencoba untuk bangkit dari tidurnya. Yoona yang melihatnya segera menghampiri Jimin dan membantunya duduk diatas ranjang.

Jimin yang baru menyadari Yoona ada dikamarnya kembali terkejut, "Yoo...Yoona?!..."

"se...sedang apa kau disini?"

"memeriksamu dan sekaligus menemanimu karena manajer Lee sedang mendampingi para member" ucap Yoona

Jimin memejamkan matanya sebentar seperti menyadari sesuatu, "ah...aku ada wawancara"

Yoona kemudian memberika sebuah termometer kepada Jimin dan menyuruhnya untuk memasukkannya kedalam ketiak. lalu telapak tangannya otomatis memegang dahi Jimin untuk merasakan suhunya setelahnya ia duduk disamping Jimin menunggu termometer tersebut berbunyi. namun setelahnya bel kamar Jimin berbunyi dan Yoona segera bangkit menghampiri.

Jimin menatap Yoona yang sudah kembali dengan semangkuk bubur dan juga segelas air putih dan saat itu juga termometernya berbunyi. Yoona segera mengambil benda tersebuy dan melihat.

" 38.9° kau masih demam" Yoona kemudian mengambil mangkuk bubur itu dan menatap Jimin.

"kau ingin makan sendiri atau perlu kusuapi?"

Jimin merona ia merasa malu karena pertanyaan tiba-tiba Yoona yang terlalu blak-blakan tentu saja dalam hati ia ingin Yoona yang menyuapi tapi ia sadar jika ia melakukan itu akan membuat Yoona sangat tidak nyaman jadi dengan senyum yang dipaksakan kedua tangannya mengambil alih mangkuk bubur tersebut.

"aku akan makan sendiri" Jimin pun mulai menyendokkan satu demi satu bubur tersebut kedalam mulutnya.

setelah ia menghabiskan buburnya, Yoona dengan cekatan membuka obat yang akan diminum oleh Jimin dan memberikannya serta segelas air. Jimin mengambilnya dan meminum obat tersebut namun ia segera memuntahkannya dan terbatuk karena tersedak dengan air.

Yoona menepuk-nepuk punggung Jimin dan memberinya tisu kemudian ia mengambil obat yang dimuntahkan oleh Jimin.

Jimin menarik nafasnya dalam setelah ia tenang dari tersedaknya, ia merasa malu karena tiba-tiba saja ia muntah didepan Yoona bahkan ia bisa merasakan pahitnya obat itu karena sedikit terkena air liurnya.

"maaf Yoona kau jadi melihat hal menjijikan" ucap Jimin masih menundukkan kepalanya karena malu.

Yoona menatapnya dan kemudian ia memasukkan obat tersebut kedalam mulutnya dan juga meminum airnya. Yoona tidak menelannya kemudian dengan cepat ia menangkupkan wajah Jimin kearahnya dan seketika itu juga ia mencium Jimin membuat obat yang berada dimulutnya masuk kedalam tenggorokan Jimin.

Jimin menatapnya dengan terkejut obat itu sudah ditelannya ketika Yoona menarik kembali ciumannya Jimin menahanya dan kembali mencium Yoona. ciuman itu semakin lama semakin panjang dan berubah menjadi panas dan membuat Yoona tidak bisa mengendalikan dirinya membuatnya meremat rambut Jimin.

Jimin yang mulai merasakan atmosfer ruangan semakin berubah semakin memperdalam ciumannya namun Tuhan dengan cepat menghentikan mereka dengan sebuah bel pintu yang ditekan. membuat keduanya berhenti dan saling menatap, Yoona mendorong mundur Jimin dan mulai berdiri menghampiri pintu untuk membuka.

Jimin yang baru saja menyadari apa yang terjadi kembali mengerang dalam hati lalu manik matanya manatap para member yang masuk kedalam kamarnya, "Jimin-ah bagaimana keadaanmu?"

belum sempat Jimin menjawab suara Yoona memotong pembicaraan, "ehm kalau begitu aku permisi karena kalian sudah ada disini"

kemudian ia membungkuk pamit dan berjalan keluar dari kamar.

"TERIMA KASIH NOONA!!!" teriak Jungkook di luar kamar.

setelah keenam member melihat kepergian Yoona mereka kembali menatap Jimin dan mendapati tatapan tajam dari san empunya.

"apa?" tanya mereka serempak.

Nächstes Kapitel