"Para mantanmu hanya menginginkan tubuhmu?" bengis Evan tanpa main-main. Ponsel miliknya hampir saja mendapatkan pelampiasan dari CEO itu. "Jadi apa kau pernah 'melakukannya' dengan salah satu mantanmu?" Wajah Evan sudah penuh dengan gelora amukan badai. Dia tidak terima jika gadis yang disukainya harus mendapatkan perlakuan rendahan seperti ini. Padahal Evan sendiri suka mencium Luci secara sepihak.
"Melakukan apa?" Luci mengernyit bingung. Akan tetapi tak lama kemudian gadis itu pun paham arah percakapan Evan. Mata gadis itu sukses membulat sempurna. "Astaga, tentu tidak! Aku tidak pernah melakukan itu semua. Bukankah kau sendiri sudah pernah bilang bahwa kau tau aku ini masih suci?" Luci tersengal tidak percaya.
"Aku cuma mengarang semuanya kok. Mana mungkin aku tau kau masih perawan atau tidak jika kita saja tidak pernah melakukannya," enteng Evan tanpa dosa. Tapi yang pasti sekarang dia merasa lega karena Luci belum pernah merasaka apa pun dari satu pun lelaki di dunia ini.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com