"Rud, katanya lo mau minta maaf kepada Nathan atas apa yamg telah lo lakuin saat turnamen kemarin. Kenapa sampai sekarang lo diam aja? Malahan lo malah manas-manasin dia dengan cara keterlaluan kayak tadi. Apa niat lo sebenernya? Bukannya Ayah lo juga marahin elo, ya? Heran gue ama elo, Rud," suara salah seorang teman Rudy pun terdengar mengintrupsi, membuat Rudy yang sedari tadi diam pun menoleh. Pandangannya masih sama, raut wajahnya masih sama. Sama seperti tadi, tampak teduh tapi seolah menyimpan banyak rahasia kelam di sana.
"Siapa bilang gue nggak akan minta maaf? Gue akan minta maaf, tentu saja. Karena gimanapun, gue nggak mau kalau sampai Ayah menerima beban berat atas kelakuan gue kepada keluarga Alfaro. Ayah nggak sekaya mereka, bisa sekolah di SMA itu juga Ayah harus bekerja keras. Jadi, gue nggak akan berbuat sesuatu yang bakal mengecewakan orang banyak."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com