Regar kemudian menyikut lengan Benny, sambil mengulum senyum memandang Nathan yang masih sibuk main ponsel itu.
"Kasian deh Nathan kalau sampai anak cheers atau para anggota panitia nggak nginep sini pas malam minggu. Bakal merana dong sahabat kita, Ben!" celetuk Regar. Nathan memandang Regar dengan tatapan galaknya, tapi dia masih diam saja, karena masih sibuk melihat-lihat setiap menu yang ada di aplikasi itu.
"Ya nggak apa-apalah seenggaknya dia bisa merasakan jadi kayak kita. Jomlo menahun," ucap Benny.
"Elo aja kali!" bantak semua yang ada di sana. Benny hanya bisa mendengus. Jomlo menahun, kenapa dengan sebutan itu? Toh menurut Benny itu bukanlah sebutan yang tak hina. Tentu saja, bukan berarti dia tak laku, hanya saja jodohnya yang belum ketemu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com