Dengan perlahan Saladhina Olivia mulai mengocok bagian pangkal dari misil iskandar sang lelaki.
Sesekali sang gadis pun mengecup bagian ujung dari misil tersebut yang berbentuk seperti topi baja.
Ciuman bibir Saladhina Olivia terasa begitu penuh akan kehangatan, kelembutan dan rasa kasih sayang.
Beberapa kali pula sang gadis menempelkan ujung misil iskandar sang lelaki di pipinya lalu mengusap - usap senjata pusaka sang lelaki tersebut dengan kulit pipinya yang begitu kenyal dan lembut sambil memejamkan kedua pelupuk matanya yang indah, menikmati sensasi kehangatan dan gesekan dari benda keras nan panas yang beradu dengan kulitnya yang mulus dan halus tersebut.
Sejenak kemudian kedua pelupuk mata Saladhina Olivia bergetar dan terbuka dengan perlahan - lahan.
Saladhina Olivia menatap misil iskandar sang lelaki dengan tatapan penuh cinta dan kehangatan, seraya berkata, "Ohh.... inilah yang aku sudah impi - impikan selama ini. Bisa menikmati senjata pusaka milik kekasihku yang perkasa…"
Kalau ini di anime, pasti di tengah - tengah kedua mata sang gadis saat ini sudah ada tanda love - love berbentuk hati berwarna merah muda yang bergetar - getar sambil berdenyut penuh hasrat.
Kemudian Saladhina Olivia pun meningkatkan irama kocokan tangannya, jari - jemari kedua tangan sang gadis menggenggam dan meremas - remas senjata pusaka milik sang lelaki yang menimbulkan rasa nikmat yang begitu luar biasa bagi Vivadhi Ranata.
Misil Iskandar sang lelaki pun menjadi semakin menegang menahan nikmat.
Semakin keras kocokan tangan Saladhina Olivia, makin enak pula sensasi nikmat yang dirasakan oleh Vivadhi Ranata.
Dan makin besar dan makin panas pula lah senjata pusaka miliknya yang kini berada di tangan sang gadis.
Gadis itu sangat lihai mempermainkan jari - jemarinya, seolah -olah Saladhina Olivia juga turut merasakan kenikmatan yang dirasakan oleh sang lelaki kekasih hatinya.
Sambil terus berjongkok membuka selangkangannya dan memantapkan kuda - kudanya, sang gadis pun lanjut menciumi bagian pangkal dari misil iskandar sang lelaki sementara jari - jemarinya masih terus juga digesekkan di sepanjang batangnya.
Hingga akhirnya sang lelaki pun sudah tak tahan lagi.
Vivadhi Ranata dengan segera merenggut rambut coklat di kepala Saladhina Olivia, tubuhnya yang begitu perkasa sudah menegang dengan teramat sangat.
Vivadhi Ranata pun mendorong pantatnya ke depan, sementara pahanya semakin mengejang menahan sesuatu yang akan dikeluarkan oleh dirinya.
"Saladhina Olivia.... Sayang...." kata Vivadhi Ranata sambil mencengkram rambut Saladhina Olivia.
Sang gadis pun mendongakkan kepalanya dan menatap mata sang lelaki, wajah cantik jelitanya berada tepat di ujung senjata pusaka yang sedang dicengkeram oleh dirinya.
Gadis itu pun tersenyum kecil….
Saladhina Olivia dengan senang hati menatap sang yang sedang berada di dalam puncak rasa nikmat.
Maka, sambil mata yang setengah terpejam, Vivadhi Ranata pun mengeluarkan segalanya, misil iskandar miliknya meledak di dalam genggaman tangan Saladhina Olivia, menyemburkan muatan panas yang sangat banyak jumlahnya, yang langsung menembak dengan tepat sasaran mengenai paras wajah sang gadis hingga membanjiri seluruh bagian wajah Saladhina Olivia yang kini terlihat seolah sedang melakukan facial mask dengan cairan panas dari misil iskandar sang lelaki sebagai bahan maskeran.
Sebagian cairan putih nan panas tersebut ada juga yang menyembur dan mengenai hingga ke rambut sang gadis.
Kedua kelopak mata Saladhina Olivia pun berkedip menahan tembakan misil iskandar sang lelaki yang mendarat dengan bertubi - tubi di wajah cantiknya tersebut.
Dari tengah - tengah selangkangan sang gadis yang terbuka lebar mengangkang dalam posisi berjongkok tersebut, tampak dengan jelas bahwa ada pancuran air mancur hangat yang juga keluar dengan begitu derasnya seolah ingin bersaing dengan ledakan muatan reaktif dari misil iskandar sang lelaki.
"Hhhh… hhhh... hhh...," dengan perlahan nafas kedua insan yang baru saja mengarungi samudra klimaks tersebut pun mulai teratur kembali.
Setelah puncak klimaks itu sudah mereka berdua lewati, rasa nikmat dari sensasi afterglow yang mereka berdua rasakan juga sungguh tak mampu terlukiskan dengan kata - kata belaka.
Faladhina Kiseki dan Myradhia Chikane yang sedari tadi masih terbaring di atas matras sembari melihat permainan cinta di antara Vivadhi Ranata dan Saladhina Olivia pun kini telah bangkit berdiri dan bergerak menuju pasangan dua sejoli yang baru saja melewati klimaks tersebut.
Kedua pasang paha dan pantat mulus milik kedua orang gadis tersebut nampak begitu gemulai ketika mereka berdua melangkah menghampiri Vivadhi Ranata dan Saladhina Olivia.
Faladhina Kiseki dan Myradhia Chikane mengapit Saladhina Olivia di kedua sisi, lalu dari kiri dan kanan kedua orang gadis cantik jelita tersebut pun dengan kompak dan penuh rasa kerja sama mengusapkan lidah mereka di sekujur wajah Saladhina Olivia yang sudah penuh akan cairan hangat yang ditembakkan dari misil iskandar sang lelaki.
Sambil sesekali menoleh ke arah sang lelaki sembari tersenyum, Faladhina Kiseki dan Myradhia Chikane membersihkan wajah cantik Saladhina Olivia dengan lidah mereka berdua.
Saladhina Olivia cuma bisa pasrah saja ketika paras wajah cantik jellita miliknya dijilati oleh dua orang gadis yang kecantikannya telah jauh melebihi dirinya.
Setelah selesai "membersihkan" wajah Saladhina Olivia, Faladhina Kiseki dan Myradhia Chikane pun menghampiri sang lelaki, merentangkan kedua tangan mereka, lalu memeluk dan menempelkan pipi mereka di pipi sang lelaki.
"Enak ya..., Kalian berdua...." Kata Faladhina Kiseki dengan begitu manja.
"Kami juga mau.... Kali ini masukin ke "situ" ya...." Kata Myradhia Chikane dengan sikap malu - malu kucing.
Vivadhi Ranata pun mau tak mau termakan oleh pesona luar biasa dari tiga orang gadis cantik jelita yang berada di hadapan dirinya tersebut.
Malam belum begitu larut ketika sang lelaki beserta Faladhina Kiseki, Myradhia Chikane dan Saladhina Olivia sedang asyik bercinta secara foursome di dalam kemah tersebut.
Faladhina Kiseki, Myradhia Chikane dan Saladhina Olivia membariskan tubuh indah telanjang bulat mereka dalam satu lajur sembari menyodorkan pantat montok nan lembut mereka bertiga ke hadapan sang lelaki.
Tubuh montok dari ketiga orang gadis cantik tersebut pun tertunging pasrah di atas matras berlapis terpal yang terletak di tengah - tengah kemah tersebut.
Vivadhi Ranata dengan tanpa sungkan - sungkan pun langsung saja menikmati suguhan lezat yang tersaji di hadapan matanya kini.
Dengan penuh kebuasan, digilirnya ketiga orang gadis tersebut dengan silih berganti.
Di setiap ronde, satu orang gadis akan menerima sodokan dari misil iskandar sang lelaki sementara kedua gadis lainnya menanti giliran mereka sambil menikmati permainan tangan sang lelaki di liang cinta mereka masing.
Misil Iskandar beserta kedua tangan sang lelaki pun dengan silih berganti keluar masuk menyelusuri setiap bagian dari lipatan lembah selangkangan ketiga orang gadis yang sudah dimabuk asmara tersebut.