webnovel

Perwakilan Kecermelangan

Satu Command Spell digunakan lagi, dan hanya ada satu garis merah di punggung tangan Inori saat ini.

Tapi jangan khawatir, hal semacam ini, saat kembali ke Chaldea, itu bisa dipulihkan dengan mudah~

"Arthur-sama !!!"

Sreeet....

Arthur yang awalnya ada di udara karena pertarungan tadi segera mendarat dengan menyeret kakinya di tanah untuk sampai ke sisi Inori yang memeluk Nyonyaku yang terlihat sudah tidak sadarkan sekarang.

"Apakah ada masalah, Inori?"

"Cepat dan hapuskan Caster! Dan Faust, Apa kau berani untuk terus bertarung?! Percaya atau tidak, aku akan memaksamu untuk mengatakan "Game Ov.." sekarang juga !!!!"

Inori benar-benar merasa sedikit marah saat ini, karena dia tahu bahwa Emiya kemungkinan berada di sisi paling berbahaya saat ini!

Gilgamesh yang sombong itu sangat mudah dikalahkan, tapi Gilgamesh yang sudah "sedikit" mengurangi kesombongannya, bahkan jika itu Red A dan Lancelot bekerja sama, mereka akan dengan mudah terbunuh!

Dan saat ini, sosok Faust yang mengenakan jaket berbulu abu-abu muncul dari belakang pohon dengan wajah suram.

Dia sepertinya memiliki kemampuan untuk berbaur dengan lingkungan sekitar layaknya Assassin, mungkin dia mendapatkan beberapa kemampuan seperti Servant dari gacha?

"Dua Saber kelas atas, Arthur, dan Artoria. Aku mungkin tidak bisa mengalahkan dua Servant kalian, tapi bagaimana dengan kalian berdua sendiri?"

Mengulurkan tangannya ke depan, Faust berkata: "Seluruh daerah ini telah diubah menjadi bom oleh Mephisto, satu-satunya jalan kau pergi, berikan aku Avalon !!!"

"Jangan bercanda! Avalon tidak ada bersama kami! Dan bahkan jika aku memilikinya, aku tidak akan memberikannya padamu!"

Rajaku benar-benar marah saat ini, dan meski bom itu dapat dengan mudah dia hindari dengan intuisi dan kemampuan untuk mengendalikan angin....

Tapi dia tidak bisa terus berlama-lama disini demi keselamatan Irisviel!

Arthur menyipitkan matanya, dan sekarang, pedangnya telah terungkap!

Mata Artoria melebar, tapi melihat keseriusan di wajah Arthur, Rajaku juga tahu ini dan segera membebaskan wajah asli pedangnya!

Pedang yang dibuat dari inti planet, pedang yang menjanjikan pemegangnya sebuah kemenangan....

Sepenuhnya terungkap sekarang !!!

Faust mendecakkan lidahnya, dan segera tubuhnya berbaur menghilang ke kegelapan meninggalkan kalimat: "Tidak ada negosiasi, berikan Avalon, atau jika tidak..."

Boooom!

"Kya!"

Inori yang memeluk Irisviel tiba-tiba terlempar karena ledakan dari samping, dan untungnya, dia sudah memasang rune pertahanan disekitar tubuhnya dan Irisviel.

Wajah Arthur menjadi sangat marah karena ini, dan dia mengangkat pedang itu ke atas kepalanya ingin menyerang.

Tapi siapa sangka, Artoria bergerak lebih dulu, dimana kecermelangan emas memenuhi sekitar dalam sekejap sekarang!

Arthur: "Saber, kau!"

"Harta karun, lepaskan..."

Kiritsugu yang diam melihat situasi ini juga diam-diam mendecakkan lidahnya, "Pertarungan ini benar-benar tidak bisa dimasuki sama sekali."

"Pertarungan antara Master Berserker wanita dengan Kotomine Kirei telah selesai. Kirei tidak diketahui, tapi dari lintasannya, dia menuju Gereja, area netral....dan Matou Kariya sekarang, terlihat sudah diselamatkan."

"....Apakah harus kubunuh untuk memastikan? Tidak, terlalu beresiko. Lalu bagaimana dengan Master Berserker wanita ini?"

"Dia...terlihat sangat terbuka, tidak...tidak mungkin senjata ini mengenai orang itu melihat reflek Servant disampingnya."

"Lupakan, paling tidak kematian Tokiomi yang memegang Servant Archer paling merepotkan itu sudah jelas dengan bantuanku tadi tanpa disadari siapapun."

Booom!

Kata-kata Kiritsugu membuat siapapun yang mendengarnya terkejut, tapi ini memanglah gaya Kiritsugu.

Jika tidak, bagaimana bisa penyihir kelas atas seperti Tokiomi akan menanggapi apa yang disebut dengan sniper biasa ini?

Keluarga Penyihir, terlebih Keluarga Tohsaka, itu adalah idiot teknologi !!!

Perhatiannya selalu tertuju pada Kariya sejak awal, dan bahkan jika dia ditembak oleh Kiritsugu, dia hanya akan mengira kalau itu adalah serangan diam-diam Kariya.

"Maiya, bagaimana situasi di sisi pertarungan Rider?" tanya Kiritsugu sambil berdiri dari posisinya.

Maiya yang mendengar ini dari walkie talkie menjawab, "Tidak diketahui, mereka, baik itu Lancer pihak lawan ataupun sosok gadis kecil yang dicurigai Caster....menghilang setelah Rider Iskandar berteriak «Majulah Pasukanku»"

"Menghilang?" Kiritsugu mengernyitkan keningnya.

Tapi dia tidak tahu masalah ini dan akhirnya bertanya lagi, "Bagaimana dengan sisi Archer dan Berserker?"

"Juga tidak diketahui, setelah kalimat «Unlimited Blade Works» dikeluarkan dari mulut Archer, tanah retak dan ketiganya menghilang."

"...."

Sialan! Apakah mereka melakukan konferensi penghilangan secara tiba-tiba?!

Kiritsugu ingin mengutuk secara tiba-tiba, tapi sekarang giliran Maiya yang bertanya: "Lalu bagaimana situasimu? Bagaimana menurutmu mengenai pertarungan dua Saber dengan Caster?"

"Agak tidak menguntungkan, dan Master Caster terlihat memiliki kemampuan penyembunyian yang menakutkan...Jelas seorang Master tapi dia malah terlihat seperti seorang Assassin."

Kiritsugu: "Tidak ada masalah. Raja Arthur kami telah membuka hartanya, kemenangan sudah dipastikan!"

"....Lalu bagaimana dengan Irisviel?"

Pertanyaan Maiya disana hanya ditanggapi dengan diam oleh Kiritsugu, dan ini membuat Maiya menghela nafas sedikit dan menatap ke arah dimana cahaya emas menusuk ke langit.

"Raja Ksatria..."

Sementara itu di sisi Hayate, dia saat ini sudah duduk di tahta Vimana dengan memegang sebuah kotak emas yang merupakan hasil dari kematian Tokiomi.

Sementara Raikou, dia dengan kasar membuang Kariya seperti sampah di Vimana, sebelum akhirnya dia berjalan dengan senyuman lembut ke arah Hayate.

Hayate sendiri menahan diri untuk membuka kotak harta ini, bukan karena apa, karena di kejauhan, dia melihat sebuah cahaya emas yang sangat indah, sehingga bahkan kegelapan Dunia hanya bisa terhempas dengan malu...

"Indah bukan?" tanya Hayate tanpa sadar.

"Hmm~ Itu benar-benar indah, apakah itu kecermelangan dari Raja Arthur?" Hayate tersenyum mendengarkan pernyataan Raikou.

Dia menyandarkan punggungnya ke tahta sebelum mengatakan, "Kecermelangan? Ya, itu benar. Tapi agak berbeda...aku yang telah melihat cahaya Arthur hanya memiliki satu kata saat melihat ini."

"Jika di Arthur, aku melihat bahwa kecermelangannya mewakili keselamatan dan pembebasan, maka milik Rajaku..."

"Itu adalah harapan!"

Nächstes Kapitel