Langkah Devan di paksa mundur beberapa langkah karena Toni yang dengan sengaja menabrakkan keras tubuh kearahnya. Remaja mungil itu sudah kembali memaku di tempatnya sekarang. Satu persatu kebencian di tujukan untuknya, perlahan-lahan mengambil jarak untuk menjauhi, dan tanpa persiapan apa pun lantas meninggalkannya. Sangat persis, persis seperti orang-orang yang dekat dengan dirinya dulu.
Apakah kejadian ini merupakan suatu pertanda? Devan yang berkali-kali merasakan sakit karena pengkhianat, haruskah kesedihan semacam itu menghampirinya lagi? Orang-orang baru yang sudah sangat membuatnya nyaman, apakah Devan harus merasakan kehilangan lagi?
Mike yang paling utama, alasannya pergi saat ini masih di sangka sebagai ketidakterimaannya atas orientasi Devan yang berbeda. Karena pengakuan terdesak Devan yang sudah terlebih dahulu di ketahui oleh Mike.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com