Devan segera mengganti seragam kotornya, ia kemudian mencuci wajah dengan cepat, Mike memanggilnya untuk segera ke ruang tengah. Pikiran Devan masih saja tertuju pada percakapan Bian dengan seseorang di ponsel, mereka membicarakan tentang Nathan dan sebuah pertengkaran adu kuat. Meski Devan tak menyukai sifat menyebalkan Nathan, namun remaja itu masih punya belas kasihan. Ia khawatir kalau Nathan mengalami hal buruk.
Devan pun melihat ranselnya sekali lagi, mungkin nanti dia akan menghubungi Nathan. Pura-pura basa-basi atau apa pun itu, yang penting dia tau kalau Nathan baik-baik saja.
Devan pun lantas keluar dari kamar, ketiga sosok yang di tatapnya dengan raut tanya itu secara bersamaan mengulas senyum tipis. Devan pun lantas membalas, ia kemudian berjalan mendekat pada ketiga orang pria dewasa yang berdiri di pertengahan ruang tamu dan tempat menonton.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com