Ruangan besar dengan dominasi warna putih, banyak bangku berjejer serta deretan kios kecil dengan plang nama makanan.
Riuh suara bersahutan, tubuh-tubuh semangat yang berseliweran, siang itu terasa sangat ramai dengan perut-perut kelaparan.
Kumpulan orang-orang yang membicarakan topik-topik tertentu. Entah itu sedang berbalas lelucon, berbagi cerita yang dengan heboh ditanggapi, berbisik-bisik lirih dengan tubuh yang didekatkan jika sedang bergosip tentang teman dan banyak hal lainnya.
Tak seperti sekumpulan pria dengan kecanggungannya. Makanan yang sudah dipesan masing-masing pun seperti tak menarik selera untuk cepat melahap habis. Pandangan mereka saling bertatap, formasi baru masih terlalu ragu untuk di dekati.
"Namanya Milo, kalian pasti sudah mengenalnya, kan?" ucap Devan menatap ketiga pria yang duduk di hadapannya. Senyumnya mengukir dengan tulus, namun balasan yang didapat hanya kebungkaman.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com