webnovel

Pagi Buta

Aku melihat keluar jendela yang memperlihatkan awan yang masih gelap, maklum saja saat ini pukul lima subuh, selesai sholat, aku tertarik melihat keadaan luar yang masih sepi dan gelap gulita, tidak wartawan lagi yang menunggu di depan pintu gerbang besar itu, padahal sampai jam sepuluh semalam, mereka masih betah menunggu di sana, syukurlah akhirnya mereka menyerah juga.

Aku berharap semoga berita itu segera reda dan mulai melupakannya.

Puas melihat keadaan yang mulai sedikit melegakan perasaannya, Laras berjalan keluar dari kamarnya menuju dapur, dia harus membuat sarapan.

"Selamat Pagi Bi Inem"

Seperti pagi biasanya, orang yang selalu bangun paling awal di rumah ini adalah Bi Inem, Pak Tejo juga sih, tapi dia lebih sering melihat Bi Inem.

Wanita tua itu menengok melihat Laras dengan senyuman mengembang. "Pagi Mbak Laras" jawabnya dan kembali memotong bawang merah itu.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel