Sekitar jam 22.30 malam aku pamit pulang ke rumah. Terutama persoalan yang tadi tenang saja, biar aku saja menguruskan semuanya. Kalian tinggal tunggu saja, tak perlu ikut-ikutan kejadian masa itu bakal makin ribet. Setidaknya, ada perwakilan masalah biaya enggak usah di pikirkan. Setelah berapa langkah keluarga Lusi, "Frendy, terima kasih sudah bantu tadi! Meskipun masalah ini sudah lama, tapi kamu masih menerima permintaan maaf. Sekali lagi minta maaf!"
"Iya sama-sama om, tante, dan calon Istriku!" ucap Frendy sambil kepada mereka. Heh ... hampir lupa 'kan lah di mobil orang tua Lusi itu siapa kalau bukan saudara Firdaus? Kenapa sih harus seperti ini? Banyak banget godaan menimpa hubungan kita berdua. Apa betul selama ini sedang ada acara perjodohan? Kalau pun balik lagi ke sana yang ada banyak pertanyaan. Ya sudahlah lebih baik besok saja di bahasnya. Akhirnya ... sampai di perjalanan banyak anak-anak yang suka ngeprank kendaraan lain, termasuk kendaraan aku.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com