Tak berselang lama ada nada dering WhatsApp dari Adikku, "Assalamu'alaikum, Kak lagi di mana?" padahal sedang asyik bicara berdua denganmu. Sepertinya, lagi ketakutan nih. Tanpa menunggu lama langsung saja balas, "Lagi di rumah Lusi de!" ketik Frendy di roomchat. Kadang aku kasihan melihat Lusi sekarang sendirian, tanpa ada yang menemaninya.
Lalu aku harus bagaimana sekarang? Apakah perlu memanggil Rita atau Firdaus menemani kekasihku? Walaupun sebentar yah setidaknya ada yang menemanilah. Setelah aku tinggalkan rumah ini. Kalau pun memaksa tetap di sini adikku bagaimana? Itulah pertanyaan cukup berat bagiku untuk memastikan aman.
Terkadang aku memang berpikir seperti ini, "Memang selama ini aku sudah cukup berat menuruti keinginanku, setidaknya ada gambaran bahwa diriku segera melepaskan pikiran semacam itu." Padahal bicara melalui hati. Entah mengapa pikiranku terbagi dua? Yang satu pikirannya ke arah adikku? Sedangkan satu lagi tetap di sini?
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com