******
Holaaaaa....
Author disini, siapa yang suka Karya Author?
Mungkin penulisannya masih berantakan dan juga jalan cerita yang aneh, atau mungkin banyak typo yang berterbangan.
Maafkan Author jika hal itu mengganggu kalian, Semoga saja kalian tetap mengerti cerita yang author sampaikan.
Oh iya, Author juga akan melakukan kontrak buku di aplikasi ini. lebih tepatnya, buku Hasrat Wanita Bayaran akan di kunci pada beberapa bab ke depan.
Mungkin di bab 40 atau 50.
Author belum tau, tapi semoga saja kalian mengerti dan tidak merasa kecewa. karena mau Bagaimanapun author ini hanya manusia biasa dan butuh uang heheheheh...
Happy Reading!
**********
Jika kalian berpikir aku adalah wanita yang hanya bisa memuaskan di atas ranjang, kalian salah. nyatanya aku hanya manusia biasa yang memang punya hati, aku bisa mengerti hati dan perasaan Edwards. aku juga bisa memahami apa yang dia Rasakan dan bagaimana cara menenangkan hatinya.
Aku memilih membuatkan Green Tea hangat untuknya, lalu aku mengeluarkan parfum aroma Jasmine dari dalam tas dan menyemprotkan di beberapa sudut ruangan. Setidaknya aroma ini bisa membuat Edwards lebih rileks lagi.
Aku memang bukan wanita yang pandai merangkai kata-kata manis, aku lebih suka memberikan perlakuan baik jika aku memang ingin menyenangkan orang tersebut. seperti sekarang saja, Edwards sudah jauh lebih tenang dan sedang meminum teh yang aku buatkan.
Walaupun mungkin itu adalah hal sederhana yang bisa dia dapatkan dari semua pelayan yang bekerja disini, tapi aku memberikan untuknya dengan hati yang tulus dan ikhlas.
berharap bahwa Rasa minuman itu jauh lebih manis dan nikmat, walaupun aku sendiri tidak yakin.
Aku kembali duduk di sampingnya, menunggu Edwards lebih baik lagi dan barulah aku bertanya tentang apa yang dia butuhkan dan mungkin aku akan bertanya tentang pekerjaan pertamaku hari ini.
Aku cukup senang bisa bekerja di kantoran begini, setidaknya satu cita-cita yang aku inginkan sejak dulu sudah tercipta berkat bantuan Edwards.
Aku memang ingin sekali bisa bekerja di sebuah perusahaan besar dan menjadi seorang wanita yang di andalkan. Punya banyak teman yang menghargai dan menghormati satu sama lain. Lalu aku akan mengajak mereka makan siang bersama, kemudian kami akan pulang kerja sambil nongkrong bareng dan menonton film.
Karena ajakan Edwards inilah, aku baru mengingat lagi semua impian yang pernah aku inginkan dulu. Jika saja Edwards tidak memintaku bekerja, mungkin aku akan melupakan semua Impian manis yang memang pernah aku tulis dalam buku harian..
Melihat bagaimana semua karyawan yang sibuk dengan pekerjaan, lalu mereka akan berteriak marah-marah. setelah itu akan berbaikan lagi dan menyusun konsep pekerjaan baru. semua hal yang memang secara sangat wajar terjadi..
Bukan pekerjaan seperti apa yang aku lakukan, aku hanya hidup pada dunia malam dan sibuk memuaskan semua pria. Kenapa rasanya aku jadi sedih sekarang? Aku merasa bahwa dunia memang Memperlakukan diriku secara tidak adil. Tapi semenjak Edwards datang ke dalam kehidupanku, aku jadi merasa bahwa dunia yang indah di bawa Edwards padaku.
Apakah itu terkesan berlebihan? aku rasa tidak, Edwards secara tidak langsung memang sedikit mengubah dunia dan cara berpikirku.
"Sudah lebih baik?." Tanyaku padanya.
"Ya, sebenarnya aku memang selalu baik jika melihatmu. tapi terimakasih, kau sangat pengertian." Ujar Edwards dengan jujur, dia menatap mataku beberapa saat. Lalu menaruh gelas berisi teh yang ternyata sudah dia habiskan.
"Aku ada rapat setelah ini, Di salah satu Hotel berbintang. kau bisa ikut denganku dan belajar banyak hal disana, disana juga ada pemeran seni lukis. Aku yakin kau akan senang jika melihat-lihat suasana baru, bagaimana?." Tanyanya.
Dia bertanya? Tapi terdengar seperti sebuah keharusan bagiku. bagaimana aku menolak? jika yang dia berikan adalah hal yang aku inginkan.
Aku memang ingin seperti manusia normal pada umumnya, sepetinya datang di sebuah Pameran lukisan adalah hal yang menyenangkan.
"Aku akan ikut, kita berangkat sekarang?." Tanyaku balik.
"Ya, ayo.. Satu jam lagi acaranya akan di mulai." Edwards bangun dari sofa lebih dulu, aku mengikutinya dari belakang.
ketika kami sudah hampir sampai ke arah pintu, saat itu juga Gery membuka pintu dan sudah siap dengan banyaknya bawaan di tangannya.
aku berjalan cepat dan ingin membantu membawa semua berkas yang ada di tangannya. "Ku bantu?." Tanyaku basa-basi.
"Ahhh, baru saja aku ingin memberitahu jadwalnya Tuan Edwards. Tapi aku rasa kau sudah ingat lebih dulu, ini poin penting pada rapat hari ini. dan.. kurasa Nona Choon-hee bisa membawa tas kerja milik Tuan Edwards." Gery berkata Edwards lalu berkata padaku, dia terlihat sekali sangat cekatan dan bekerja cepat.
aku mengambil tas Edwards yang dia pegang, lalu Gery mulai memberikan tablet Android pada Edwards. terlihat ada beberapa poin yang sedang di baca Edwards, sambil kami berjalan bersama ke arah Lift.
Aku melihat Edwards dari Belakang, tubuhnya yang tegap dan juga sangat berotot, membuatku jadi panas dingin sendiri sekarang.
Aku mulai menggelengkan kepala pelan dan berusaha menyingkirkan pengaruh besar dari tubuh Edwards. aku berusaha untuk tetap fokus dan mulai belajar menjadi Sekretaris Pribadi. walaupun aku hanya anak magang sebenarnya.
Kami masuk ke dalam lift, pintu lift tertutup dan Edwards memberikan lagi Tablet Android tersebut pada Gery.
Lalu Edwards menengok ke arahku dan Tersenyum. "Jangan berjalan di belakangku, berjalan saja di sampingku dan lihat apa saja yang aku kerjakan. Karena kau akan lebih cepat belajar jika ada di sampingku." Perkataan Edwards tentu saja membuatku langsung tersipu malu.
walaupun mungkin perkataan Edwards memilik tujuan yang profesional, tapi entah kenapa hatiku rasanya melompat tidak karuan.
Astaga! ada apa dengan hatiku saat ini?
Aku berjalan satu langkah besar dan sekarang sudah berdiri didepan Edwards. aku tidak tau apa yang di pikirkan oleh Gery sekarang, apakah dia akan berpikir bahwa aku adalah wanita simpanan Edwards? Tapi memang benar sih, aku ini seperti wanita simpanan. apa yang salah Dengan hal itu? kenapa rasanya aku ingin menjadi seseorang yang lebih? Apakah sekarang aku sudah bernafsu untuk menjadi Seorang wanita terhormat?
Tidak tidak! Jangan pernah berpikir berlebihan Choon-hee. Jika terlalu berlebihan maka kau akan kecewa dengan sangat dalam.
Lift terbuka, kami bertiga sudah keluar bersama. aku benar-benar berjalan di samping Edwards, Edwards juga sudah berjalan dengan santai. menyamai langkah kakiku yang kecil, sikapnya benar-benar manis dan aku sudah memerah malu.
Beberapa orang yang melewati kami menunduk hormat, beberapa lainnya melirik bingung pada kehadiranku yang ada di samping Edwards. mungkin mereka bertanya-tanya, siapa aku dan apa jabatanku saat ini. karena aku adalah wanita yang berada tepat di samping Edwards, padahal Sekretaris pribadinya saja berjalan di belakang.
Siapa aku? Aku juga tidak tau.