webnovel

Permintaan lagi.

"Kenapa kau tidak bilang padaku jika ingin pergi menonton film?." Pertanyaan Edwards membuatku berpikir keras, Kenapa tidak bilang padanya? memangnya dia siapa? ah.. makin aneh saja makhluk Tuhan satu ini, membuat kepalaku bekerja lebih aktif lagi.

"Memangnya kenapa aku harus bilang padamu?." Tanyaku dengan suara pelan, Walaupun aku tau dia pasti mendengar dari seberang telepon sana. Beberapa saat terjadi keheningan, Edwards tidak menjawab apa yang aku tanyakan dan aku juga tidak mengatakan apa apa lagi. Dua kali bertemu dengannya, dua kali juga aku sering merasakan hal seperti ini. Ya, Menunggu Edwards berpikir dan berbicara lagi.

"Besok-besok, kau harus beritahu aku kemanapun kau pergi." Jawabnya, dan jawaban itu Membuatku hampir tertawa. Namun aku tahan, karena tidak mau menyinggung perasaan Edwards. jadi sekarang aku harus jawab apa? Aku tidak pernah memberitahukan jadwal kehidupanku kepada siapapun, aku juga tidak pernah mengabari siapapun jika aku mau keluar rumah. Jadi sekarang kenapa harus?

Aku tau Edwards adalah klien VVIP bagiku, tapi bukan berarti aku harus selalu di atur-atur kan?. "Maaf sebelumnya Tuan Edwards, aku ini hanya di bayar untuk bekerja dan menemani dirimu jika kesepian kan? Bukan memberikan semua jadwal kehidupanku? Iyakan?." Aku berpura-pura bertanya, aku sebenarnya tidak kesal atau Jijik. aku hanya bingung saja dengan jalan pikiran Edwards.

"Ya aku tau, kau aku bayar untuk menemani saat aku kesepian. dan sekarang aku sangat kesepian, aku membutuhkan dirimu tapi ternyata kau punya jadwal penting. Jadi, besok-besok dirimu harus memberitahu kapan kau akan keluar dan kapan kau di rumah. Jadi aku tau kapan aku menelpon dirimu dan memintamu menemani aku." Jawab Edwards, dan jawaban itu mampu membuatku diam seribu bahasa. Jadi itu alasannya? Kenapa aku tidak berpikir sampai kesana? apa karena otakku yang sangat kecil ini? Atau Edwards yang memang Punya otak begitu brilian?

Ckckckck.. Choon-hee, kau sedang di permainkan oleh Klienmu sendiri.

"Oke baiklah, Aku punya waktu sekitar 15 menit sebelum sampai di bioskop. aku bisa mendengar dirimu bercerita, dan aku minta maaf soal perkataanku sebelumnya. aku tidak bermaksud menyinggung dirimu, atau tidak memenuhi kontrak. tapi ya begitulah.. aku sudah punya janji dengan temanku, aku juga tidak tau kalau kau sedang kesepian." Ya, aku juga tidak tau jika kau selalu kesepian hampir setiap hari! ucapku dalam hati..

"Tidak masalah, aku hanya suntuk saja karena banyak pekerjaan. dan saat aku pulang ke rumah, aku tidak di sambut dengan baik. Ya, beberapa masalah pribadi membuatku tidak nyaman di rumah sendiri. Jadi aku butuh teman bicara, jam berapa kau dan temanmu selesai menonton film?." Tanya Edwards, aku merasa ada yang tidak baik jika Edwards bertanya seperti ini.

"Aku tidak yakin, mungkin sekitar 3-4 jam aku bertemu temanku. Menonton film sekitar satu setengah jam, dan sisanya kami akan makan bersama lalu Mengobrol. Kenapa?." Tanyaku balik, aku harus memastikan Edwards tidak meminta ketemu malam ini. tapi jika dia meminta ketemu, itu juga tidak masalah kan? Jadi aku punya tabungan lebih..

"baiklah, aku akan menunggu sampai kau selesai Menonton bioskop saja. Aku butuh di pijat, Bisakah?." Masih di akhiri dengan sebuah pertanyaan. tapi aku tidak yakin itu Pertanyaan yang bisa aku jawab tidak! Itu pasti harus Ya!. Ya tentu saja, Siapa yang mau menolak uang di depan mata? Aku tidak sebodoh itu dalam urusan uang.

"Tentu saja Bisa, Aku akan ke alamat yang kau minta. Kirimkan saja aku harus kemana, aku dengan senang hati menerima semua pekerjaan darimu Tuan Edwards." ujarku dengan sangat sopan, malam ini aku akan memastikan Edwards berada di dalam kendaliku.

aku heran bagaimana caranya bisa membuat Edwards membuka bajunya dan mencium jengkal kulitku. aku juga penasaran, tentang junior besar yang aku lihat waktu itu. sialan! Memikirkan kejadian beberapa hari yang lalu saja, membuatku panas dingin sendiri.

"Baiklah, apakah kau berkenan jika di apartemen milikmu saja? aku penasaran bagaimana isi apartemen milik wanita terseksi di kota ini." Itu pujian? Jika dia tau aku seksi, Kenapa dia tidak meniduri aku dengan cepat dan kasar? apakah dia tidak tau? rasanya membayangkan Tubuhnya membuatku hampir hilang akal?

"Tidak masalah, aku akan kirimkan alamatnya setelah aku sampai di apartemen nanti." kataku selembut mungkin, Ah.. aku memang sangat ahli dalam hal begini, jadilah aku bisa membuat Edwards betah berlama-lama di sampingku. Tingkatkan terus kualitas kesabaran dan Kebaikan hatimu Choon-hee!! kataku pada diri sendiri..

"Tidak perlu, aku tau alamat apartemen milikmu. aku tunggu ya, Bye.. selamat bersenang-senang." setelah mengatakan hal itu, Telepon di matikan secara sepihak. aku yang mendengar sambungan terputus, hanya bisa menatap layar handphone dengan pandangan aneh.

Dia mematikan sambungan telepon semudah itu? dasar Pria iblis seksi sialan! Ah.. sabar Choon-hee, sabar.. Ada masanya kau bisa mendapatkan tubuh Edwards dan bisa memberitahu pada dunia bahwa kau adalah wanita paling beruntung!

Untuk sekarang aku hanya perlu bertindak sebagai pelayan yang baik, Agar Tuan yang aku layani. Bisa terpuaskan dan meminta servis yang lebih dari ini.

apakah Edwards orang yang akan meminta Sex secara langsung? Atau dia tidak meminta, tapi langsung mengeksekusi saja? Ah.. aku suka membayangkan kedua hal itu, Yang mana saja. Yang penting bisa bergoyang di atas tubuh Edwards!

Sudah cukup Choon-hee! Kau memalukan sekali. Kau harus menjaga sikap dan tetap tenang, Ingat! Memancing ikan butuh kesabaran dan taktik jitu!.

Nächstes Kapitel