Di dalam kamar Mas Arsa.
Mas Arsa langsung membaringkan tubuhnya ke atas kasur. Sambil memikirkan tentang Kia. Dia terus membayangkan ketika waktu dirinya sedang bersama Kia dahulu. Tentang chatannya, teleponannya dan hal-hal lainnya yang sudah pernah mereka lakukan selama ini. Ternyata Mas Arsa juga masih belum bisa melupakan Kia begitu saja. Sama halnya dengan yang dirasakan oleh Kia selama ini.
"Hari Sabtu orang yang saya cintai akan menjadi tunangan orang lain. Ga seharusnya saya sedih seperti ini. Karena semua kesalahan juga karena saya. Tapi kenapa ya, rasanya saya masih belum bisa melupakan Kia begitu aja," pikir Mas Arsa di dalam hatinya.
Mas Arsa terus memikirkan KIa hingga akhirnya dia memaksa pikirannya sendiri untuk berhenti memikirkan Kia.
"Udah lah saya ga usah mikirin itu lagi. Saya harus bisa ikhlas sekarang dengan apa yang udah di pilih sama Kia," pikir Mas Arsa kembali.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com