webnovel

PERFORMANCE 4

Arion: "*chuckle* baik, mari kita lanjutkan ke lagu berikutnya yang berjudul 7 years" Lalu Arion pun mulai memainkan pianonya.

#intro

Arion memainkan intro dengan santai dan sedikit senyuman diselingi dengan tawa dan suara obrolan dari wanita-wanita yang berada di sekelilingnya.

Once i was seven years old,

My momma told me,

Go make yourself some friends or you'll be lonely.

Once i was seven years old...

It was a big big world,

But we thought we were bigger.

Pushing each other to the limits,

We were learning quicker.

By eleven smoking herb

And drinking burning liquor.

Never rich so we were out to make that steady figure.

Once I was eleven years old,

My daddy told me,

Go get yourself a wife or you'll be lonely.

Once i was eleven years old...

Ketika Arion menyanyikan lagu ini, suasana yang tadinya buram, menjadi sedikit demi sedikit kembali normal dan dengan sedikit senyuman menghiasi wajah mereka.

I always had that dream,

Like my daddy before me.

So I started writing songs,

I started writing stories.

Something about that glory,

Just always seemed to bore me.

'Cause only those i really love

Will ever really know me.

Once i was twenty years old,

My story got told,

Before the morning sun, when life was lonely.

Once i was twenty years old...

I only see my goals,

I don't believe in failure.

'Cause I know the smallest voices,

They can make it major.

I got my boys with me, at least those in favor,

And if we don't meet before i leave, i hope i'll see you later.

Once i was twenty years old,

My story got told.

I was writing 'bout everything,

I saw before me.

Once i was twenty years old...

Soon we'll be thirty years old,

Our songs have been sold.

We've traveled around the world

And we're still roaming.

Soon we'll be thirty years old...

I'm still learning about life,

My woman brought children for me.

So i can sing them all my songs

And I can tell them stories.

Most of my boys are with me,

Some are still out seeking glory

And some I had to leave behind

My brother I'm still sorry.

Para istri-istrinya yang mendengar tertawa kecil, di ikuti dengan wanita-wanita lainnya yang ingin menjadi saudari-saudari baru istri Arion.

Soon I'll be sixty years old,

My daddy got sixty-one

Remember life and then your life

Becomes a better one.

I made a man so happy

When I wrote a letter once

I hope my children come and visit,

Once or twice a month.

Soon I'll be sixty years old,

Will I think the world is cold

Or will I have a lot of children who can warm me.

Soon I'll be sixty years old...

Soon I'll be sixty years old,

Will I think the world is cold

Or will I have a lot of children who can warm me.

Soon I'll be sixty years old...

Once I was seven years old,

My momma told me,

Go make yourself some friends or you'll be lonely.

Once I was seven years old

Once I was seven years old...

#outro

Dan setelah dimainkannya outro maka berakhir pula lagu kedua Arion yang sedikit banyak mengangkat kembali mood mereka.

Arion: "woah...!!! Wajah-wajah kalian yang disini sepertinya sangat menikmati! Hm... Apakah ada yang mau menyumbangkan lagi? Nanti aku akan mengiringi musiknya atau kita bisa berduet" tanya Arion tersenyum. Yang menyaksikan di taman di sekeliling gazebo adalah pelayannya yang mengintip dari jendela waktu itu. Mereka baru berjumlah 5 orang dan satu persatu mulai berdatangan. Lambat laun mungkin akan bertambah lagi yang akan menuju gazebo.

Renia: "hubby!!! Hubby!!! Aku ingin berduet dengan kamu!" Teriak Renia dari balkon yang berada di lantai atas.

Efy: "nah!!! Aku hubby!!! Aku saja" Efy berteriak lebih keras. Lalu mereka berdua saling menatap, terlihat percikan api dari kedua mata mereka.

*Chuckle* Arion melihat tingkah kedua istrinya hanya menggelengkan kepalanya dan tertawa kecil.

Dan disaat Renia dan Efy sibuk saling tatap-tatapan, seorang wanita yang baru saja tiba dan baru duduk di kursi dekat gazebo mengangkat tangannya.

???: "err!!! Tuan muda, apa aku boleh apa aku boleh berduet denganmu?" Tanya wanita yang sedang memakai tank top overall pants biru tua serta dalaman kaos cokelat strip kecil hitam dan sepatu boots, dengan kemeja Tartan melingkari pinggangnya, topi kebun dari jerami dan sarung tangan.

Arion: "silahkan, Lina! Kamu bisa dan yang lainnya juga bisa" balas Arion. Ketika yang lain mendengar bahwa mereka bisa berduet juga, maka terjadilah keributan dengan hampir semua yang berada disana mengangkat tangan mereka.

Arion: "cukup, cukup! Aku yang akan menunjuk siapa yang akan maju, kalian hanya perlu mengangkat tangan kalian" Arion melihat semakin ramai di sekeliling gazebo.

Arion: "kamu Lina! Silahkan maju" Arion menunjuk Lina, karena dia yang pertamakali mengangkat tangannya.

Semuanya: "BOO!!!" Mereka pun menyoraki Arion sambil tersenyum.

Arion: "... *Sigh*" Arion hanya tersenyum saja dengan sorakan mereka.

Lalu Lina telah berdiri di depan Arion sambil menunduk malu seraya merangkupkan kedua telapak tangannya di depan.

Arion: "santai saja Lina! Kamu tidak perlu terlalu tegang begitu! Kamu duduk disini" Arion menepuk-nepuk bahunya dan mempersilahkannya duduk di dekatnya.

Arion: "baik apa yang akan kita bawakan Lina?" Tanya Arion terseyum.

Lina: "mm... Lagu berjudul yang ini tuan muda" berkata dengan kepala masih menunduk malu dan pipi yang memerah sembari menyodorkan ponselnya.

Arion: "hm... Baiklah! Tapi aku akan membacanya dulu dan mencobanya sebentar, kamu tidak keberatan kan?" Arion terseyum kepadanya, Arion merasa dia sangat imut sekali saat Lina sedang malu.

Lina: "un..." Dia hanya menganggukkan kepalanya.

Arion: "*chuckle*" Lalu Arion pun melihat ponsel yang disodorkan oleh Lina tadi.

Di saat Arion sedang membaca, mendengar serta mencoba lagu tersebut. Di bandara, di tempat grup bodyguard yang lain yang juga melihat live broadcast Arion.

???: "Huh! Coba kalau aku berada disana, aku akan berduet dengan tuan muda dari awal" keluh seorang wanita kesal.

???: "oh ayolah Cathy! Kita semua tahu bagaimana suara kamu" canda wanita yang sedang merangkul bahunya.

Semua: "*chuckles*" wanita yang lainnya tertawa kecil.

Catherine: "hum... Kalian lihat saja" Catherine memalingkan wajah dari mereka.

???: "~fufufu sudahlah Penny! Bukankah suara kalian itu sama saja" tawa seorang wanita yang duduk di depan mereka.

Penny: "tapi..." Belum sempat Penny meneruskan, perkataannya di potong oleh yang lain.

???: "benar apa kata Shah! Sua..." Menambahkannya sembari tertawa kecil.

Shahzoda: "haha cukup Zara, tuan muda sebentar lagi akan mulai" Shahzoda memotong perkataan Zara.

Zara: "..." Zara membuka dan menutup mulutnya ingin bicara tapi tidak ada satu katapun yang keluar dari mulutnya.

???: (*sigh* mereka ini masih saja kekanak-kanakan) seorang wanita terseyum melihat kelakuan anggota grupnya.

Zara: "kamu kenapa Erica? Tersenyum sendiri, nanti di kira orang kamu gila loh *chuckle*" Tanya Zara terseyum dan kembali melihat Arion di layar tablet mereka masing-masing.

Erica: "haha tidak apa-apa" jawabnya santai sembari tertawa.

Mereka pun melihat Arion yang akan berduet dengan Lina.

Arion: (setelah mencoba beberapa kali lagu yang akan Lina nyanyikan, aku rasa, aku hanya mengikuti alur dia bernyanyi) pikir Arion, dia tidak tahu bagaimana Lina akan menyanyikan lagunya, karena lagu-lagu di dunianya sekarang semuanya terdengar baru di telinganya.

Lalu merekapun membicarakan bagaimana lagu ini akan dinyanyikan sembari Arion mengiringi nyanyian Lina.

Lina: "um... Tuan muda! Aku rasa tadi sudah lumayan bagus" kata Lina yang masih sedikit malu berhadapan dengan Arion.

Arion: "baiklah, kita akan saling bergantian bernyanyi sesuai dengan apa yang kita bicarakan tadi, dan kamu harus percaya diri oke" balasnya terseyum dan memengang erat bahu Lina.

Lina: "un!!!" Angguk Lina dengan cepat.

Lalu Arion dan Lina saling memandang dan terseyum, dan memulai diet mereka berdua. Yang di dahului dengan Lina yang terlebih dulu bernyanyi.

Ketika duet mereka telah di mulai, para "penonton" disekitarnya menyimak dengan antusias, lalu salah satu wanita yang memakai baju chef berbicara dengan temannya yang duduk disampingnya.

???: "shh!!! Shirley, aku baru tahu kalau suara Lina sangat bagus" bisik wanita di telinga temannya.

Shirley: "benar Madie! Dia sering bernyanyi disaat merawat tanaman, dia sangat menyukai semua hal tentan tumbuh-tumbuhan" balas Shirley berbisik.

Madie: "ngomong dia ingin meminta izin kepada nyonya untuk melanjutkan studi" tambah Lola.

Shirley: "yup, dia ingin menjadi botanist" jawabnya tersenyum bangga terhadap teman seprofesinya.

Shirley dan Madie merupakan seorang horticulture, sama dengan Lina teman mereka.

Di bandara dimana grup bodyguard Danielle berada, mereka sedang berkumpul bersama di sofa berbentuk U sembari melihat tablet mereka masing-masing.

???: "Woah!!! Lagu yang mereka bawakan cukup terkenal sekarang" kata seorang wanita sembari melantunkan nadanya.

???: "Yup! Aku sedikit iri dengan Lina, Zarina! Video klip dari lagu yang aslinya sangat menggoda dan bergairah, andaikan aku yang menggantikan Lina..." Balasnya sembari memasang headset sambil memikirkan sesuatu di pikirannya.

Zarina: "~fufufu tapi sekarang lagunya tidak begitu bergairah karena tuan muda sedang memainkan piano" tambah Zarina.

???: "Shh!!! Zarina, lihat Xi'er yang mulai mengkhayalkan sesuatu" teman disamping Zarina menarik pakaiannya agar Zarina juga melihat wajah Lin Xi yang sedang sangat imut-imutnya.

Zarina: "*puff* kamu mau mengusili-nya Joanna? Tambah Zarina sembari menyeringaikan bibirnya.

Joanna: "hm... Kamu tarik tali bra-nya Xi'er, ayo buruan!" Kata Joanna, Lin Xi yang sedang memakai pakaian tank top ketat warna putih dan blazer pink yang dia gantungkan di samping sofa.

Zarina: "hehe *plak*" lalu Zarina menarik tali bra Lin Xi.

Lin Xi: "*aww* Zarina apa-apaan kamu!" Lin Xi pun membalas kelakuan Zarina.

Zarina: "haha! Ampun, ampun Xi'er! Itu ide Joanna" Zarina yang tengkurap dan bokongnya di duduki oleh Lin Xi di atas sofa serta tali bra-nya buang ditarik oleh Lin Xi.

Lin Xi: "..." Lin Xi menoleh ke arah Joanna yang sedang melihat tabletnya dan memasang headset, membiarkannya lalu meneruskan "siksaan" untuk Zarina.

Joanna: (*puih* untungnya Xi'er tidak curiga) pikirnya lalu melirik menggunakan sudut matanya ke arah Zarina dan merasa kasihan kepadanya.

Orang-orang lain yang melihat perlakuan Lin Xi yang membuat para lelaki di sekitar bergairah dan suara Zarina yang sedikit mendesah.

???: "Valerie! Lihat yang dilakukan oleh Xi'er dan Zarina, mereka membuat kita semua menjadi pusat perhatian disini" seorang wanita yang duduk dihadapan Lin Xi dan Zarina lalu memberitahu ketua mereka.

Valerie: "tch!!! Ingatkan mereka Rocio, ingatkan mereka bahwa mereka sekarang sedang bertugas dan mereka akan dapat hukuman nanti" balas Valerie lalu mengintimidasi laki-laki yang melihat mereka satu per satu.

Rocio: "baiklah" lalu Rocio menghampiri mereka dan membisikkan sesuatu di telinga Lin Xi.

Lin Xi: "... Baiklah, aku minta maaf" dia meminta maaf dan memaksa Zarina untuk meminta maaf kepada mereka semua dan ketuanya.

Di lain tempat, di balkon atas mansion tempat para istri-istrinya, baik itu yang lama maupun yang baru saja menjadi wanita Arion. Mereka mengobrol satu sama lain sembari menikmati lagu yang dimainkan oleh Arion dan Lina.

Danielle: "big sis Nana! Bagaimana kalian bisa bertemu dengan kak Arion?" Tanya Danielle kepada Nanaya.

Katherine: "iya! Setahu aku, kakak hanya dekat dengan orang-orang yang berada disini beserta beberapa CEO perusahaan" tambah katherine.

Ketika istri-istrinya yang baru mendengar pembicaraan mereka bertiga, mereka tertarik dan penasaran bagaimana mereka semua telah menjadi istri Arion. Lalu mereka pun memasang telinga mereka dengan seksama.

Nanaya: "hm... Bagaimana aku menjelaskannya, jadi begini Danny, Kathy! Kami semua yang berada disini dahulu terlahir tidak memiliki ayah maupun ibu dan jika pun kami terlahir dari mereka, kau tidak mengetahui siapa ayah dan ibu kami. Lalu Arion menemukan kami satu per satu dan memberikan kami tempat dimana kami bisa menyebutnya sebagai rumah..." Nanaya menjelaskan pertemuan mereka dengan Arion, kecuali yang berhubungan dengan dunia batin Arion beserta isinya.

Renia: "un... Hubby mengajarkan kami apa artinya sebuah keluarga, tidak hanya kepada kami saja tetapi kepada makhluk hidup lainnya" tambah Renia dengan senyum manisnya.

Anita: "oh... Jadi begitu kalian bertemunya, aku tidak menyangka kalau kakak seperti itu" kata Anita dengan mata yang seperti mengeluarkan sinar.

Karina: "eh tunggu dulu!!! Pada umur harap Arion bertemu dengan kalian?" Karina tiba-tiba bertanya kepada mereka, dia merasa ada hal yang aneh dari pertemuan mereka.

Renia: "err... Kalau itu..." Renia yang ditanya oleh Karina, kebingungan menjawab pertanyaannya.

Joanne: "kalau itu! nanti kalian bisa bertanya kepada Arion sendiri, kami tidak bisa mengatakannya sendiri tanpa sepengetahuan Arion" jawab Joanne santai.

Eva: "kenapa memangnya big sis Joanne?" tanya Eva penasaran.

Brenda: "~fufufu nanti kalian akan tahu dengan sendirinya" balas Brenda sembari tertawa.

Lalu mereka pun membicarakan hal yang lain, seperti bagaimana Arion ketika waktu kecil dan lain sebagainya.

Performa duet Arion dan Lina akhirnya mencapai tahap akhir dan dengan tepuk tangan yang meriah, terdengar di sekitar gazebo.

Di sekitaran gazebo terdapat banyak wanita-wanita yang menonton Arion memainkan musik, ada yang sambil merekam, ada yang sambil membawa spanduk dadakan dan lain sebagainya.

Mereka semua adalah pekerja di mansionnya dan semuanya adalah wanita, entah apa yang dipikirkan oleh orangtuanya sehingga memperkerjakan sebanyak ini, mulai dari pelayan, holtikultura, operator monitor, security, chef, dokter, dan masih banyak lagi.

Arion: "woah!!! Kamu sangat luar biasa Lina! Ngomong-ngomong, kamu bisa saja menjadi seorang penyanyi?" Tanya Arion tersenyum.

Lina: "terimakasih tuan muda, aku senang bekerja disini dan menjadi seorang botanist adalah impianku" (dan bisa bertemu dengan tuan muda terus *chuckle*) jawab Lina tersenyum dan menolak tawaran Arion dengan lembut.

Arion: "*chuckle* baiklah kalau begitu, aku rasa cukup sampai disini saja, aku yakin pesawat yang di tumpangi oleh mama dan yang lainnya sebentar lagi akan melakukan pendaratan, oh iya! Yang bertugas menjadi pilot sekarang harap kembali ke posisi kalian! Sampai jumpa nanti mama dan yang lainnya" kata Arion sambil melambaikan tangan ke kamera.

Iyaka: "BOOO!!!" sorak Iyaka dan kemudian di ikuti para istrinya yang lain.

Arion: "..." Arion yang mendengar sorakan dari istrinya dan dilanjutkan dengan sorakan para wanita yang lain, hanya terdiam ditempat dengan tangan masih melambai perlahan-lahan lalu berhenti.

Lina: "*chuckle* tuan muda bagaimana kalau tuan muda memberikan lagu satu kali lagi" usul Lina yang masih berada di dekat Arion dan dia terlihat sedikit percaya diri.

Arion: "tapi..." Belum sempat dia melanjutkan perkataannya, sorakan-sorakan pun semakin kencang terdengar.

"LAGI!!! LAGI!!! LAGI!!!" sorak semua wanita baik itu di mansion, di bandara, di pesawat dan di tempat lainnya.

Arion: "*sigh* baiklah kalau begitu, ini yang terakhir kali oke!" Tegas Arion dengan wajah serius.

Semua: "YAY!!!" Mereka semua kegirangan dengan perkataan Arion.

Arion: "oke, aku akan memikirkan sejenak lagu apa yang akan aku nyanyikan, Lina! Bagaimana kalau kamu menyanyikan satu buah lagu terlebih dahulu sembari aku memikirkannya" kata Arion dan mempersilahkan Lina untuk mengisi kekosongan disaat dia sedang memikirkan lagu yang lain.

Lina: "err... Tapi tuan muda! Aku tidak bisa bermain alat musik" Lina membalas dengan rasa kepercayaan dirinya sedikit menurun.

Arion: "haha kamu tidak usah khawatir, disini aku yakin pasti ada yang bisa!" Arion menyakinkan Lina.

Arion: "apa ada yang bisa membantu Lina untuk mengiringinya bernyanyi didepan?" Tanya Arion kepada yang lain.

Beberapa orang pun mengangkat tangannya, lalu Arion pun menunjuk mereka dan berkata kepada mereka alat musik apa yang mereka kuasai. Dan tidak hanya itu saja, beberapa dari mereka mengajukan diri untuk bernyanyi juga.

Arion: "*chuckle* kalian bisa melakukanya juga jika kalian mau" Arion tertawa kepada mereka.

Lalu Arion memikirkan lagu yang akan dia nyanyikan nanti dan Lina beserta wanita lainnya memulai pertunjukan mereka.

Dan akhirnya pertunjukan berjalan terus dengan beberapa wanita yang maju untuk menyumbang lagu mereka, Lambat laun yang tadinya pertunjukan musik ini akan berakhir dengan lagu terakhir Arion malah menjadi panjang dengan performa dari wanita-wanita yang lain, bahkan Arion pun sampai bernyanyi berulang kali.

Di dalam pesawat yang mana sekarang masih mengudara di angkasa. Di beberapa ruangannya yang dipenuhi dengan suasana ceria lalu di ruang kontrol dek atas, yang mana Urmila, Xiao dan yang lainnya tertawa dengan pertunjukan terakhir dari teman mereka.

Viola: "~fufufu aku jadi ingin berada disana sekarang, kelihatannya disana sangat seru" kata Viola sambil tertawa kecil.

Nihal: "haha!!! Mereka bernyanyi semau mereka saja, khususnya ketika Tori, Reya, dan yang lain perform haha!" Nihal tertawa sampai meneteskan air mata.

Lucia: "yup! Ketika Tori bernyanyi dan meliuk-liuk disana haha!!! Dan mik-nya... Haha" Lucia juga tertawa terbahak.

Urmila: "*chuckle* sudah, sudah! Nanti kalian berdua malah pipis di celana kalau kalian tertawa terbahak-bahak terus" kata Urmila sembari tertawa kecil.

Kembali ke mansion dimana Arion sekarang sendirian berada di gazebo.

Arion: "haha! Tarian kamu sangat, sangat "memukau" Tori" Arion berkata sambil mengangkat jempolnya ke arah Tori.

Tori: "~fufufu kalau tuan muda mau, aku bisa melakukannya lagi tuan muda~!!!" Sahut Tori menggoda.

???: "Shh!!! Tori, payudara kamu besar sekali! Terlihat seperti payudara istri-istrinya tuan muda" wanita di samping Tori berbisik di telinganya sambil melirik Nanaya, Deshi, Maisha dan Sara.

Tori: "un... Reya, aku rasa tuan menyukai payudara yang besar" balas Tori berbisik-bisik di tengah suasana yang ramai dengan sorak-sorai dari teman-temannya disekitar.

Mireya: "aku rasa tidak juga Tori! kamu lihat, tidak semua wanita-wanita tuan muda memiliki payudara besar" balas Mireya.

???: "tapi milik mereka masih terlihat tampak besar Reya" kata temannya yang tadi tampil bersama Tori, Mireya dan yang lain.

Tori: "un... Biarkan saja Lorenz! Yang penting bagaimana akhirnya nanti kita bisa menjadi salah satu dari istrinya tuan muda" balasnya dengan semangat membara.

Lorenz: "okey~, hey Mahra! Dari mana saja kamu tadi" jawab Lorenz singkat lalu menyapa temannya yang membawa sepiring pudding.

Mahra: "aku habis mengambil pudding disana, kamu mau? Ambil sendiri *chuckle*" Balas Mahra sembari memakan pudding.

Lorenz: "*tch* dasar pelit!" Tambah Lorenz yang sedikit kesal dan beranjak pergi untuk mengambil cemilan.

Mireya & Mahra: "ambil yang banyak!!!" Mereka berkata serempak lalu tertawa kecil.

Tori Penelope, Mahra Manal, Mireya Blanca dan Lorenz Cruz adalah nama lengkap mereka dan mereka berempat merupakan seorang dokter yang memiliki payudara dan bokong yang besar dan kenyal ini, Tori dan Mahra biasa bertugas di mansion lalu Mireya dan Lorenz bertugas di cottage yang berada dibawah kaki bukit.

Arion: "*chuckle* baiklah aku rasa ini sudah sangat, sangat cukup! Bahkan ini sudah lebih dari sejam" kata Arion terseyum sembari memandangi wanita-yang berada disekitarnya serta kepada kamera yang masih live.

Semua: "BOOO!!! *chuckles*" sorakan dari para wanita serta diiringi dengan beberapa tawa dari mereka.

Arion: "oke satu lagu terakhir, dan pasti yang terakhir, lagu ini aku persembahkan untuk kalian semua wanita-wanita cantik yang ada dihadapanku dan yang sedang menonton lewat layar *wink* lagu yang satu ini berjudul... *Chuckle*" Dengan itu Arion pun memulai memainkan pianonya, mungkin ini akan menjadi yang terakhir atau mungkin tidak, siapa yang tahu.

chapter selanjutnya!!!

berikan komentar, saran dan kritik untuk author yang cupu ini

see ya

Thamperscreators' thoughts
Nächstes Kapitel