Kelsa, Rasty, dan Dea melihat beberapa orang sedang menjaga beberapa gadis yang diikat di kursi. Kelsa dan Rasty mengerutkan keningnya tak tau siapa yang diikat di kursi?
Kelsa pun terkejut saat melihat Disa, Mira, Vina dan Irma pun di ikat di kursi dengan mulut yang ditutupi lakban.
"Aku sudah menyuruh orang untuk bisa menemukan mereka? Sekarang aku serahkan semuanya padamu Kelsa," ungkap Ardila membiarkan Kelsa yang menghukum mereka berempat.
Kelsa pun mendekat dan membuka lakban tanpa membuka ikatannya.
Plak, sebuah tamparan mendarat di pipi Disa yang menatapnya dengan tatapan murka penuh amarah. Ardila, Rasty dan Dea pun terkejut melihat reaksi Kelsa yang ternyata bisa galak juga.
"Kamu tak berubah yah, selalu melakukan hal yang bodoh," ungkap Kelsa tegas.
Disa menyeringai melihat Kelsa marah seperti itu.
Plak, tampar Kelsa lagi pada pipi sebelahnya benar-benar sangat geram sekali pada mantan sahabatnya itu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com