Arthur sudah bisa berjalan dengan baik walau masih ada bagian dari kakinya yang terasa sangat sakit. Namun, itu apa masalah untuknya yang Arthur inginkan hanya pulang tapi, Arthur tak mau pulang ke rumah Kalista.
Hatinya terasa sangat sakit saat Arthur melihat Kalista. Arthur memegang dadanya sendiri merasakan sesak yang begitu teramat sakit. Laki-laki itu pun menghembuskan napas panjang.
Selama di rumah sakit Arthur tak bisa tidur. Hanya karena obat dari dokter saja. Tanpa itu Arthur tak tidur dan terus merasakan sakit yang teramat sakit lebih sakit dari ia rasakan saat Karenina menyakiti.
Kenapa harus merelakan lagi dan lagi. Kapan ia bahagia? Sebuah pertanyaan yang Arthur sendiri tak bisa menjawabnya. Tak ada yang mengerti apa yang rasakan nya.
Setiap malam ia merasakan sakit yang teramat dalam tapi, tidak bisa berbuat apa-apa. Tiba-tiba saja seseorang membuka pintu ruangan Arthur. Laki-laki itu menoleh ada Nania dan perawat Lena yang mengantarkannya ke ruangan Arthur.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com