"Gawat!"
"Kenapa sangat cemas? Angkat bokong mu dan segera bukakan saja pintunya."
"Kau pikir ini properti umum hingga kita yang hanya menumpang ini membukakan pintu pada tamu lain?"
"Lalu jika tamu itu adalah orang terpentingnya Max bagaimana?"
"Tapi tak cukup menjadi berita yang konyol jika seseorang di balik pintu itu menuduh ku penyusup, kan?"
Lisa dan Nathan berdebat, hanya karena suara bel pintu yang di tekan secara berulang sejak beberapa menit berlangsung.
Awalnya, baik Nathan atau pun Lisa berniat untuk mengabaikan saja tamu yang datang pagi buta itu. Ya, sebelum terus bergulir sepertim sekarang.
Nathan yang jelas tak ingin membukakan pintu, sedangkan Lisa yang malah masih sempat-sempatnya untuk menyendokkan suapan ke dalam mulutnya.
Seakan tak bisa di ajak berpartisipasi dengan baik, Nathan jelas saja geram. Matanya melotot tajam dan lengkap dengan dengusan kasarnya saat wanita itu malah menampilkan balas dengan sangat ceria.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com