Jika Pradita bertanya pada Gina, ia akan menjawab bahwa ia senang sekali dan merasa betah untuk bekerja di sana. Gina terus menerus berterima kasih pada Pradita karena telah membantunya untuk mendapatkan pekerjaan di apotek itu. Sebaliknya, Pradita yang justru sangat bersyukur karena ada Gina yang hadir untuk menggantikannya.
Akhirnya, ketika pukul delapan tiba, apotek pun mulai sepi. Pradita sedang membereskan kotak obat dan memasukkan obat antibiotik ke raknya. Obat itu berasal dari pabrik Natafarma.
"Eh, Dit," ucap Mbak Inah. "Kamu tau gak, kalau si Natafarma itu bikin rumah sakit baru. Namanya Rumah Sakit Natafarma."
"Iya, tau, Mbak. Hmmm, sebenernya keluar dari sini, aku mau kerja di sana," aku Pradita.
"Oh. Jadi kamu mau pindah ke sana?"
Pradita mengangguk. Ia melirik ke arah ruang racik di mana Suprapto sedang tidak ada di sana. Syukurlah, Suprapto tidak perlu tahu ia pindah ke mana.
"Semoga kamu nanti betah di tempat kerja yang baru ya."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com