Suara dering telepon membuat Bara terlonjak kaget. Tangannya meraba-raba kasurnya, mencari sumber suara. Matanya terbuka sedikit sambil melihat nama yang tertera di layar ponselnya.
Bara duduk sambil menggosok-gosok matanya dan kemudian menekan tombol angkat telepon. "Halo," ucapnya dengan suara parau.
"Halo, Bara," ucap Via dari sebrang sana. Ia terdengar begitu ceria dan bersemangat.
Bara melihat jam di dinding kamarnya. Sekarang sudah pukul setengah sembilan pagi. Ia bangun kesiangan. Biasanya selama masih duduk di kelas dua belas, ia sangat rajin bangun pagi. Namun, semenjak kuliah, ia jadi agak pemalas.
Bara mengingat-ingat sekarang hari apa, ada kuliah apa, jam berapa, dan sebagainya. Berbagai pikiran merasukinya sekaligus membuatnya terjaga seketika.
"Kamu baru bangun ya?" ujar Via.
"Hmmm. Ada apa telepon aku?" tanya Bara sambil mengusap wajahnya.
Via terkekeh. "Gak apa-apa. Iseng aja. Nanti siang sepulang sekolah, aku boleh main ke rumah kamu gak?"
"Hah? Buat apa?"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com