webnovel

167. Tugas Nyanyi

Terdapat banyak kursi-kursi yang berjajar rapi. Para murid Farmasi perlahan mulai memenuhi ruangan. Pradita mengajak Bara untuk duduk di tengah-tengah barisan.

Tak berapa lama kemudian muncul teman-temannya yang lain. Welas masih terus berbincang-bincang dengan Fauzi dan mereka pun duduk agak jauh dari Bara dan Pradita. Alisha dan Agus duduk di sebelah Pradita.

"Hai," sapa Alisha.

"Hai." Pradita tersenyum pada sahabatnya yang terlihat sumringah.

Ia mendekatkan mulutnya ke kuping Alisha dan berbisik, "Kok lu bisa deket sama si Agus sih? Lu jadian ya sama dia?"

Alisha terkikik. "Belum, Dit. Doain ya supaya gua bisa jadian sama dia."

Pradita tersenyum dan kemudian melirik ke arah Agus yang ternyata sedang menoleh padanya. Agus mengangguk dan tersenyum ramah.

"Hai, Agus," sapa Pradita.

"Hai, Dita."

Lalu cowok itu kembali menatap ke arah panggung. Pak Idan dan Pak Said sedang memasang mic di mimbar sambil mengecek suaranya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel