Bara menghela napas. "Jadi, waktu itu aku pernah cerita ke kamu kan kalau om aku bawa pacarnya ke rumah. Terus waktu hari Sabtu itu, aku baru pulang pemotretan, yang kamunya maen langsung pulang gara-gara marah soal Trian itu loh, Yank."
"Iya, iya, aku inget." Pradita kesal karena Bara mengungkit soal itu. "Terus gimana?"
"Nah, si cewek pacarnya om aku itu malah ngajak kenalan sama aku dong. Aku pas mau masuk ke kamar, sama dia malah dihalangin gitu. Akunya jadi kesel. Aku bohong ke dia kalau nama aku Adi." Bara terkekeh.
Pradita pun jadi ikut tertawa. "Adi? Adi sebelah mana?"
"Gak tau, ngarang aja. Aku gak mau si cewek itu sampe tau nama aku yang bener. Kacau. Ih ampun, om aku malah punya pacar kayak gitu. Terus semalem, om aku bawa pulang cewek laen lagi."
"Buset!" seru Pradita terkejut. "Om kamu doyan banget sih sama cewek-cewek?"
"Maklum lah," ucap Bara sambil mengedikkan bahunya. "Udah umur segitu belom nikah. Malahan jadi keterusan seneng-seneng."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com