webnovel

4.4 - Angin Perubahan

Pos Dagang Joker, area pertanian dan peternakan di selatan Walluo City

Pukul 0815, 16 Juni 2025

Untuk mengkoordinasikan transaksi dengan petani dan peternak di sisi selatan Walluo City, Amethyst Merchant mendirikan Pos Dagang Joker di samping rumah Keluarga Jarac.

Pos dagang dengan bangunan semi permanen tersebut diawaki oleh seorang penanggung jawab dan tiga personel yang semuanya merupakan warga Magwurt City, mengingat Amethyst Merchant tidak memiliki banyak tenaga untuk melakukan tugas administrasi lapangan. Lima personel Tuscan Guard juga ditempatkan untuk memberi pengawalan ringan.

Selain ruang kerja, akomodasi personel, radio komunikasi, dua M1152 Personel Carrier, dan kelengkapan lainnya, Pos Dagang Joker juga dilengkapi dengan asrama kecil.

Asrama tersebut diperuntukan bagi 

personel ADG atau personel dari grup lain yang tertarik untuk melakukan pembicaraan dengan para petani dari Kandez Region.

Setelah melakukan finalisasi kontrak dengan Pak Tua Jarac, Letkol. Slane memutuskan untuk tinggal di Pos Dagang Joker untuk sementara waktu, dan seperti yang ia khawatirkan masalah segera bermunculan. 

Beberapa Keluarga Petani terbesar menolak penunjukkan Keluarga Jarac sebagai perwakilan tunggal, dan menuntut agar keluarga mereka-lah yang ditunjuk sebagai perwakilan kolektif. Mereka juga mengeluhkan kalau standar kualitas yang ditetapkan Amethyst Merchant terlalu ketat.

Saat Letkol. Slane mengambil sikap 'Dengar dan Lupakan', para pemain besar merespon dengan menolak menjual hasil pertanian dan peternakan mereka. Letkol. Slane lalu mengirim pesan resmi berupa.

"Kami tidak memaksakan pembelian."

Saat kuota yang diminta Amethyst Merchant akhirnya tidak terpenuhi, 

Pak Tua Jarac mengusulkan agar dilakukan negosiasi ulang dengan para pemain besar. Ia bahkan bersedia melepaskan posisi perwakilan. Namun dengan kasual Letkol. Slane menjawab.

"Anda tidak perlu merasa bersalah. Sebelum kami melakukan pembelian kemari kami bisa memenuhi kebutuhan pangan untuk Magwurt City. Jadi meski kuota yang kami minta tidak terpenuhi, semuanya akan baik-baik saja."

Satu hal yang tidak terduga adalah, dua hari kemudian para pemain besar menjual komoditi mereka melalui petani dan peternak yang lebih kecil, sebelum akhirnya mereka melakukan penjualan secara langsung, dan dengan bijak Letkol. Slane melarang personel di Pos Dagang Joker melakukan perayaan atas kemenangan dalam negosiasi dagang tersebut.

Meski kondisi sudah tenang dan transaksi Keluarga Petani dari Walluo City berjalan dengan lancar, Letkol. Slane memutuskan untuk tidak segera kembali ke Magwurt City karena ia ingin bicara dengan Pak Tua Dourk sekali lagi.

Saat tamu yang ditunggunya tiba, Letkol. Slane pun tersenyum dari telinga ke telinga. Sejujurnya, jika ia bertemu orang berhati lembut seperti Pak Tua Dourk beberapa tahun sebelumnya, maka tidak disangsikan lagi ia akan mencemooh orang tersebut sebagai orang tolol.

Sejak usia dini Letkol. Slane tidak pernah menganggap dunia ini sebagai tempat yang ramah. Sedikit saja kau menunjukkan kelemahan maka kau akan gagal bertahan hidup, dan bagi Slane muda orang-orang berhati lembut adalah mangsa empuk untuk dilahap.

Namun setelah ia berhasil menempatkan dirinya ke dalam masyarakat papan atas, entah kenapa Letkol. Slane mulai meragukan kompas yang selama ini ia gunakan, dan perlahan tapi pasti nilai-nilai yang ia gunakan sebagai panduan hidup mulai berubah.

'Di dunia orang buta, orang bermata satu adalah raja. Di dunia yang penuh dengan ketidakadilan dan penderitaan, orang yang memilih menjadi manusia biasa adalah malaikat bagi sesamanya.'

Gumam Letkol. Slane sebelum berjalan menghampiri Pak Tua Dourk yang datang bersama Sturk.

Pak Tua Dourk menyambar uluran tangan Letkol. Slane dan menggenggamnya erat-erat sambil berkata.

"Seingatku kau memberiku waktu sebulan untuk melunasi tagihan."

"Apakah kurir yang kukirim menyebutkan mengenai masalah tagihan?"

Pak Tua Dourk menggeleng perlahan dan Letkol. Slane segera tersenyum sebelum menoleh ke arah Sturk.

"Sepertinya ia betah tinggal di kedaimu."

Pak Tua Dourk tersenyum lebar sebelum berkata.

"Bekerja di dapur bukanlah hal mudah, jadi kebanyakkan anak yang kutolong hanya bertahan selama beberapa hari. Tapi Sturk sekalipun tidak mengeluh. Ia juga memiliki bakat yang lumayan."

Pak Tua Dourk memandang Sturk dengan bangga sebelum melanjutkan.

"Istriku sudah membantuku di dapur selama lebih dari sepuluh tahun, tapi ia masih tidak bisa menilai apakah kaldu yang dibuatnya kelebihan atau kekurangan garam. Sedangkan Sturk, aku hanya perlu sekali saja menunjukkan kalau dari bentuk tetesannya ia bisa menilai apakah kaldu buatannya butuh tambahan garam atau air."

Masih dengan nada menggebu-gebu Pak Tua Dourk menambahkan.

"Sturk juga sudah berhasil memahami struktur di balik bumbu dasar dan mulai belajar bagaimana mengaplikasikannya pada bahan makanan. Ia juga tidak keberatan meski aku hanya bisa memberinya uang jajan 5 coins/hari."

Melihat Pak Tua Dourk begitu membanggakan Sturk, Letkol. Slane segera tersenyum riang. Sebenarnya, ia berniat membawa Sturk ke Magwurt City jika anak tersebut kembali ke jalanan. Tapi untuk saat ini sepertinya ia cukup membantu anak tersebut dari sudut yang tidak terlihat.

"Meski kau tidak berniat membicarakan tagihan, aku sudah kadung membawa uangnya dan juga akan mengajukan pesanan kedua. Jadi sebaiknya kita bergegas karena aku tidak bisa meninggalkan kedai terlalu lama."

Letkol. Slane mengangguk kecil sebelum mengajak Pak Tua Dourk dan Sturk masuk ke ruang tamu Pos Dagang Joker.

"Old Dourk, untuk kedepannya kau bisa mengajukan pesanan dan pembayaran di sini, aku sudah memberi instruksi kepada pengawas di pos ini."

"Dimengerti."

Pak Tua Dourk lalu mengeluarkan beberapa kantong uang, dan Letkol. Slane segera menghitungnya sebelum membuat tanda terima pelunasan.

"Untuk pesanan selanjutnya aku membutuhkan 150 barrel/minggu dan mungkin akan bertambah, sedangkan Kastil Walluo menginginkan 300 barrel untuk pesanan pertamanya. Apakah kau bisa menyediakannya?"

"Tentu saja, dalam dua hari pesananmu akan tiba."

"Begitu cepat, kau yakin tidak butuh tambahan waktu?"

Dengan penuh keraguan Pak Tua Dourk memandang Letkol. Slane, yang tersenyum riang sebelum menjawab.

"Tidak."

Sambil menerima tanda terima pelunasan dan salinan pesanan yang ia ajukan dari Letkol. Slane, Pak Tua Dourk berkata.

"Kau memiliki cara berdagang yang rapi."

Letkol. Slane menerima pujian dari Pak Tua Dourk dengan tersenyum sebelum berkata.

"Sekarang kita bisa melakukan pembicaraan selanjutnya."

Tanpa membuang waktu Letkol. Slane membawa kedua tamunya ke ruang makan di bagian belakang pos dagang, dimana di atas tiga meja panjang tertata berbagai komoditi yang dikemas dalam botol atau toples kaca, serta kaleng dengan lukisan ikan, udang dan hewan air lainnya.

"Ini adalah produk Amethyst Merchant yang berhubungan dengan bisnis kedai makanan, dan aku ingin menawarkannya kepadamu."

Sebagai juru masak berpengalaman, Pak Tua Dourk segera mengenali toples kecil berisi garam, gula, merica dan berbagai bumbu atau rempah, serta berbagai botol berisi minyak sayur, minyak wijen, kecap manis, kecap asin, saus daging, anggur merah, anggur beras, anggur buah dan berbagai komoditi lain yang wajib ada di dapur.

Masalahnya harga yang tertera pada setiap komoditi tersebut terlalu murah. Misalnya saja untuk garam, gula pasir dan gula merah yang harganya hanya 1/10 dari harga pasaran. Sedangkan sekali pandang ia sadar kalau setiap komoditi tersebut memiliki kualitas premium, bukan tipe yang sudah dicampur seperti yang biasa ia gunakan. 

Pak Tua Dourk butuh waktu beberapa lama untuk menenangkan gejolak di hatinya sebelum ia menoleh ke arah Letkol. Slane.

"Kau yakin tidak ada yang salah dengan harga yang tertera?"

Harga yang ditanyakan Pak Tua Dourk sudah termasuk biaya pengiriman dari bumi dan keuntungan bersih sebesar 14%. Namun sebagai seorang pedagang tulen Letkol. Slane secara naluriah akan memastikan pelanggannya melakukan pembelian dengan hati riang gembira, penuh kepuasan dan tanpa penyesalan.

"Amethyst Merchant tidak hanya membayar pekerjanya dengan coins, tapi juga dengan komoditi yang dijualnya. Tentu saja harga yang digunakan adalah harga dengan potongan besar, kami bahkan nyaris tidak mengambil keuntungan."

Masih dengan nada riang dan ramah Letkol. Slane melanjutkan.

"Karena kau adalah agen pertama Amur Beer, maka Amethyst Merchant memutuskan untuk merayakannya dengan memberimu akses seperti pekerja kami."

"Kau yakin dengan hal tersebut?"

Melihat tanda tanya besar yang memenuhi wajah Pak Tua Dourk, Letkol. Slane segera berkata.

"Berapa kali kau harus bertanya 'Kau yakin?' sebelum kau berhenti meragukanku?"

Pak Tua Dourk tidak tahu harus berkata apa karena goncangan yang diterimanya terlalu besar, jadi ia memilih memeriksa botol kaca berisi perry, cider, selai, sirup dan berbagai manisan buah yang tertata rapi di meja kedua.

Dan karena label pada semua produk Amethyst Merchant ditulis dalam Bahasa Amstell, Pak Tua Dourk dengan mudah bisa memahami setiap keterangan yang tertera.

Dengan riang Letkol. Slane membuka tiga botol cider, lalu menyerahkan dua diantaranya ke Pak Tua Dourk dan Sturk, dan sesaat setelah mereka mencicipinya mereka segera menatap cider di tangan masing-masing dengan mata terbelalak dan mulut ternganga.

Cider yang diminum rakyat biasa biasanya tidak diberi gula. Sedangkan cider yang diminum para bangsawan biasanya menggunakan gula secara berlebihan. Mengingat di Benua Amstell gula adalah salah satu komoditi langka dan mahal yang hanya bisa dibeli dengan gold coins dan merupakan salah satu lambang kemewahan.

Kondisi tersebut sangat berpengaruh pada tradisi pembuatan minuman dan makanan penutup di Benua Amstell. Dimana hampir semua minuman dan makanan penutup dibuat menggunakan gula secara masif, karena semakin banyak gula yang digunakan maka semakin mewah pula produk yang dihasilkan.

Sebuah konsep yang sangat ditentang oleh juru masak seperti Pak Tua Dourk. Alasannya, selain pemborosan dan rasa yang tidak seimbang, konsep tersebut akan membunuh kreativitas dalam tradisi pembuatan makanan dan minuman penutup, karena selain rasa manis yang berlebihan, tidak ada standar lain yang digunakan. 

"Aliran baru yang sangat inovatif, berani dan luar biasa lezat. Rasa manis yang tidak berlebihan dan sangat segar karena masih menyisakan ruang untuk rasa asam."

Dengan penuh kekaguman Pak Tua Dourk memandang cider di tangannya.

"Kau yakin dengan harga yang terte----"

Pak Tua Dourk tidak melanjutkan kata-katanya setelah ia melihat Letkol. Slane memandangnya sambil tersenyum kecil.

Letkol. Slane lalu menoleh ke arah Sturk yang baru saja menenggak habis cider di tangannya, dan sedang memandangi manisan jeruk mandarin di atas meja.

"Sturk, jangan sungkan. Kau bisa mencicipinya."

Sturk menerima toples kaca berisi manisan jeruk mandarin yang disodorkan Letkol. Slane, tapi ia baru membukanya setelah Pak Tua Dourk mengangguk kecil kepadanya.

Pak Tua Dourk dan Sturk lalu mencicipi manisan jeruk mandarin yang sudah dibuang kulit arinya, dan sekali lagi keduanya dibuat terbengong-bengong.

"Rasa dan tekstur jeruknya sama sekali tidak berubah, seolah-olah kau menikmati jeruk segar yang matang sempurna."

Tanpa menunda-nunda Pak Tua Dourk sekali lagi melahap sepotong manisan jeruk mandarin dan segera tenggelam dalam permenungan.

Di Benua Amstell 4 dari 5 wanita dewasa bisa membuat cider, perry, sirup atau manisan buah. Jadi nyaris tidak ada yang tertarik untuk memasuki bisnis membuat berbagai makanan atau minuman tersebut untuk pasar rakyat biasa.

Karena itu jika ada orang yang mampu membuat berbagai produk tersebut dengan harga yang lebih murah dari biaya membuat sendiri, dengan rasa yang lebih baik dan ketersediaan yang memadai, maka orang tersebut akan mengeruk keuntungan yang sangat besar karena ia tidak memiliki pesaing.

'Amethyst Merchant sepertinya datang sambil membawa angin perubahan yang sangat kencang.'

Pak Tua Dourk menelan ludah keras-keras sementara Letkol. Slane menyodorkan selembar notes dan pensil kepadanya sambil berkata.

"Kau bisa mencicipi semua makanan diatas meja. Sebagai gantinya aku harap kau bersedia memberikan penilaian. Misalnya saja mengenai perbandingan dengan produk lokal buatan rumahan, saran untuk peningkatan, prospek pemasaran atau hal apapun yang ada di benakmu, dan jika ada yang ingin kau tanyakan, jangan ragu untuk menanyakannya."

"Dimengerti."

Pak Tua Dourk segera mengangguk mantap sebelum mulai bekerja dengan dibantu oleh Sturk.

*****

Jika Anda menyukai karya ini, mohon dukung author dengan membacanya di:

https://webnovel.com/book/daftar-operasi-tf-amethyst_18237552306968405

Terima kasih.

Nächstes Kapitel