webnovel

Noel arc: misi balas dendam (3)

"Kita udah bikin rencana balas dendam yang cemerlang buat elu. Gimana, elu udah siap?" tanya Lucas.

Mereka semua menatapku dengan yakin dan bersemangat.

"Tentu saja siap" jawabku dengan tegas.

-N e w C h a p t e r-

"Oke, kalau begitu gue bakal kenalin peran masing-masing" ujar Lucas.

"Eun Sa Yoo dan Hady yang bakalan jadi sponsor dan agen rahasia dari misi ini, Lea dan Eden yang bakal pura-pura menjadi bodyguard elu, Neth dan Jean yang nantinya bikin heboh masalah elu."

"dan, Gue sebagai brain yang mengatur semua rencana di misi balas dendam ini" cetus Lucas dengan tatapan bangga yang meyakinkan.

"Bentar, kalian lagi main mata-mata detektif? Kenapa nama peran kalian keren-keren semua? Juga, aku berencana melakukan balas dendam dengan caraku sendiri. Tapi, terima kasih kalian sudah berusaha membantuku"

Anak SMA UNDAR yang mendengar hal itu sontak kaget dan kebingungan.

"Ah, harusnya kita undang Noel di grup WA dari awal. Pada heboh duluan sih..." ketus Neth

"Sekali lagi, HP Noel belum teruji keamanannya" jawab Hady

"jadi, bahan diskusi di grup kemarin, percuma dong?" tanya Lucas dengan jiwa yang sudah mengambang karena merasa sia-sia dengan idenya yang telah disusun dengan sangat rapi.

"Mending kita berunding dulu, bukan? Memangnya, cara balas dendam seperti apa yang ingin kamu lakukan Noel? Yang bisa membuat Kevin menjadi menyesal? Atau dengan cara mempermalukannya?" tanya Eun Sa Yoo

"Cara yang bisa membuat rumahku bertahan" jawab Noel

"apakah Kevin mengancamu lagi?" tanya Sa Yoo

"tidak, pemilik Perusahaan Pratama yang membuat keputusan. Padahal, dulu aku sangat berhati- hati dalam berbicara tentsng Kevin karena tidak mau hal ini terjadi. Tapi, pada akhirnya tanpa Kevin pun rumah panti asuhan ini akan diusir hanya untuk menjaga citra perusahaan."

"jadi? Apa yang bakal elu lakuin?" tanya Lucas

"Menukarkan bukti kejahatan Kevin dengan rumahku"

"Itu yang kamu maksud dengan balas dendam?"

"Mana ada balas dendam seperti itu? Kalo elu mau bikin si Kevin jera, dia harus ngerasain hal yang sama dulu baru bisa introspeksi diri. Yang namanya balas dendam itu ya, impact nya harus besar biar terasa"

"mau bagaimana lagi, kondisiku bukan berada di posisi yang nyaman. Aku harus berpikir keras bagaimana adik-adikku tidak terpisah ke panti asuhan yang berbeda-beda. Kalau aku bisa mempertahankan rumah kami saja sudah membuatku cukup bahagia."

Seisi kelas terdiam karena tidak memikirkan situasi ini sama sekali.

Tiba-tiba Eden menutup mata Lea dari belangkang menggunakan kedua tangannya.

"Jangan melihat kearah Noel. Ceritanya bisa membuatmu ikutan sedih" ucap Eden dengan wajah khawatir

"ih, nggak kok. Kali ini aku pake eyeliner yang waterproof karena tau bakal begini" jawab Lea sambil menepis tangan Eden.

"yaelah, lagi serius malah ada iklan sinetron" potong Lucas.

"terus, elu mau barter flash disknya ke siapa?" tanya Lucas.

"orang tua Kevin. Kalau orang tua Kevin tahu tentang kelakuan anaknya diluar sekolah, pastinya mereka akan memarahi Kevin dan tentu saja dia bakal merasa bersalahkan? Balas dendam seperti itu sudah cukup bagiku."

"percaya deh, setelah orang tua Kevin mendapatkan bukti yang elu dapet, rumah elu bakakan digusur dalam kurun seminggu kedepan. Jadi sama aja dengan cuman ngundur waktu tenggat, dan lagi, gue tau kalo elu itu orang baik. Tapi, dimarahin sama orang tua tidak akan membuatnya merasa bersalah. Elu hanya akan menyalakan api yang lebih besar." balas Lucas.

"tapi tetap saja, aku tidak bisa menyerah begitu saja. Rumahku akan digusur. Apa kamu pernah merasakannya? Tidak bisa tidur karena harus mengkhawatirkan hal-hal yang akan terjadi?"

Situasi memanas diantara Lucas dan Noel.

"bagaimana kalau seandainya perusahaanku mengakuisisi Panti Asuhan Beverly?" tanya Sa Yoo

"jadi ceritanya elu mau beli rumah Noel?" tanya Lucas yang kebingungan dengan pernyataan Sa Yoo.

"Iya, emang napa? Ada yang salah? Sepertinya ini kesempatan yang bagus buat perusahaanku." jawab Sa Yoo dengan senyum yang mencurigakan.

"Hah... gue ngaku kalah deh. Oke, kita akan menyelamatkan rumahmu."

Mendengar perkataan itu, membuatku kembali bersemangat. Mataku mulai bercahaya dan hatiku berdebar membayangkan diriku yang menyelamatkan Panti Asuhan Beverly.

'Seberat apapun yang kulalui pada saat ini, selalu saja terasa setitik harapan yang membawaku maju selangkah lebih baik. Kalau saja aku tidak bertemu dengan teman-teman baruku, apakah harapan ini akan tetap muncul disaat tersulit seperti ini?'

"Tapi, dengan beberapa syarat."

"syarat?"

"pertama, kita akan tetap mengikuti rencana awal yang telah kubuat, tentunya sambil menyelamatkan rumahmu juga"

"kedua, keberadaan Hady dan Eun Sa Yoo harus dirahasiakan. Tidak boleh ada bukti yang bisa membeberkan mereka sebagai sponsor misi ini."

"ketiga, selama berada di luar sekolah kita semua harus berjaga jarak dan pura-pura saling tidak kenal"

"baiklah, semua syarat itu bisa kulakukan. Jadi, rencananya seperti apa?" tanyaku

"Oke semuanya, dengarkan baik-baik ya. Misi kali ini bakalan lebih keren dan menakjubkan dibanding misi-misi lain yang pernah kita lakukan" ucap Lucas

Kelas yang berisi 8 orang itu langsung duduk melingkar dan mendengarkan perkataan Lucas.

"Operasi pertama. Judulnya, kekuatan netijen julid" cetus Lucas

"Hahahaha apa-apaan namanya, netijen julid?" ejek Neth sambil tertawa terbahak-bahak.

"Hei! Berani-beraninya meremehkan kekuatan netijen. Mereka yang bakalan membantu kita" sela Lucas.

"emangnya yakin mereka mau bantu gitu aja secara cuma-cuma?" tanya Noel dengan wajah keheranan

"ya, seperti yang udah gue bilang. Semakin heboh dan rame malah makin banyak yang membantu." jawab Lucas

"udah, gitu doang?"

"Kalo ga percaya lihat aja di hari-H nya. Senin ini. Senin ini kita akan melakukan operasi pertama."

"Oh iya, kelupaan. Untuk memindahkan Noel dari sekolah lamanya, tentu kita perlu orang dewasa untuk menandatangain surat pindah. Gimana nih?" tanya Sa Yoo

"tenang aja, itu udah gue pikirin juga" jawab Lucas sambil mengangkat salah satu ujung bibirnya.

"15 menit lagi pelajaran akan dimulai. Kalian bisa siapkan buku sesuai penjurusan masing-masing." ucap Pak Sugimin yang memasuki ruang kelas sambil membawa papan absensi.

"Oke, pak~" jawab Lucas

"satu hal lagi, bapak hanya akan membantu sekali ini saja. Selebihnya bapak tidak akan melakukan hal ini lagi" potong Pak Sugimin

"baik, bapak wali kelas... Bapak is the best" jawab Lucas sambil menunduk ke arah Pak Sugimin dengan hormat sebagai bentuk terima kasih.

"Hah? maksudnya?" tanya Noel.

"hahaha emang ide gue cemerlang banget" sahut Lucas sambil berkacak pinggang membanggakan dirinya sendiri.

"Pak Sugimin yang akan berperan menjadi orang dewasa dan berpura-pura menjadi paman Noel yang kaya raya namun tinggal di desa." ucap Lucas

"Hah?! Serius? Kamu yakin bakal dipercaya oleh orang lain?" tanya Noel yang terkejut mendengar pernyataan Lucas.

"tentu saja percaya. Sebelum jadi wali kelas di sekolah ini, Pak Sugimin dulunya calon aktor yang hampir debut. Kemampuan sandiwaranya nggak perlu diragukan lagi"

"tapi, gimana bisa orang percaya kalau Pak Sugimin pamanku? Aku aja diketawain orang lain waktu dulu aku ngomong kalo orang tua kandungku hanya menitipkanku di panti asuhan. "

"santuy aja, itu udah gue perkirakan. Elu tinggal ngikutin alurnya aja" ucap Lucas sambil tersenyum

Hari-H

(senin, 21 september 2020)

Pukul: 12.30

"Semua sudah bersiaga ditempat masing-masing?" tanya Lucas yang menggunakan headset dari dalam mobil van hitam yang diparkirkan di depan gerbang sekolah Beverly.

Author's note :

untuk gambar visualnya bisa dilihat dikolom review ya,,, awalnya aku masukin nama artisnya untuk info sekilas cuman ntar malah dianggap fanfic...jd kalau penasaran dengan nama artis asli nya bisa tanya di kolom komentar

Makasih yang sebanyak-banyaknya buat kalian yg udah meluangkan waktu untuk membaca cerita prematur seperti ini :D

Ini cerita pertamaku, jadi maaf ya kalau plot nya kurang bagus atau ada typo

SANGAT MEMBUTUHKAN SARAN DAN KRITIKAN

LIA_JXYcreators' thoughts
Nächstes Kapitel