"Waahh, aku senang sekali mendengarnya. Kamu jangan termakan oleh gossip para perempuan yang tidak benar. Mereka hanya dendam padaku karena aku tidak pernah menanggapi ucapan mereka." Jawab Aryo lagi.
"Okay," Likha sungguh malas sekali mendengar ocehan pria ini. Lift bergerak sangat lambat bagi Likha karena dia ingin sekali bertemu dengan suaminya lalu pulang dan menemui anak semata wayang mereka.
TING!
Akhirnya, pintu lift pun terbuka dan Likha bergegas menuju ruang tunggu yang dibilang suaminya.
"Likha tunggu! Aku ingin kita mengenal lebih dekat. Aku yakin kamu juga belum menikah, bukan?" Aryo yang semakin kurang ajar, bergerak mendekati Likha dan nyaris akan mendekap pundak perempuan berhijab itu dari belakang, kalau saja tidak ada tangan Lewis yang mencengkeram dan memelintirnya dari belakang.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com