"Apakah kamu yang membayar semua tagihan rumah sakit untuk operasi dan perawatan saya?" Bapak menyela kalimat yang akan diucapkan Calista.
Untuk sejenak Darren diam, Calista menatap Darren yang tampak terlihat santai tidak ada beban sama sekali. Calista mengerutkan dahi.
"Betul pak. Saya senang bisa membantu bapak mertua saya. Karena, hanya itu yang bisa saya lakukan saat itu." Jawab Darren. Calista mengira Darren akan jujur menceritakan semuanya. Tapi ternyata tidak. Namun, Calista bisa bernapas lega.
"Pernikahan itu bukan main-main seperti pacaran putus sambung. Pernikahan hanya untuk sekali seumur hidup. Bapak ibu doakan selalu kalian langgeng dan bisa mengatasi semua rintangan dan cobaan dalam sebuah pernikahan. Karena menikah itu menyatukan dua kepala yang berbeda karakter, sifat, kebiasaan, dan prinsip." Ibu datang dengan membawa nampan berisi empat gelas teh manis hangat dan singkong goreng.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com