Pada akhirnya hati, tubuh memilih pulang ke tempat asalnya, tak bisa berpaling dengan mudah. Nyatanya semua pikiran telah habis memikirkan pria yang berhasil memporak-porandakan hati Gendis. Gendis berdiri di depan kamar rawat inap, kenapa ia baru datang hari ini? Selama dua hari ia bertanya pada hatinya, apa sudah siap bertemu kembali. Awalnya ragu, bayangan ketika Erik meminta perpisahan belum pergi dari kepala. Bayangkan disaat ia takut, gelisah karena keadaan Erik tiba-tiba Erik memintanya berpisah seolah sulit sekali untuk saling mempertahankan. Gendis marah, kecewa luar biasa diwaktu yang sama.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com