Gadis itu menangkap wajahnya dengan bahu-bahu yang gemetar. Tapi meskipun Kuze sudah melepaskannya, sepupunya itu mendadak menindih dengan niat 'jahat' selanjutnya.
Yuki ditahan di tempat. Dia dibiarkan terus terisak dengan nafas yang memburu, kemudian ditelanjangi satu per satu seperti bayi kecil yang sedang sakit-sakitan.
"Malas mandi, hm? Kau mau membusuk di sini sementara mantan cantikmu semakin bahagia? Berhenti murung, Bodoh! Papa akan memandikanmu dengan senang hati..."
"Brengsek....! Brengsek! Kau benar-benar tidak punya hati..." kata Yuki. Dia memukul-mukul dada Kuze saat sudah polos tanpa sehelai benang. Tapi daripada memedulikan tangisannya, Kuze langsung mengangkat Yuki ke dalam gendongannya dan bilang "Shhh... shh... Shh.. shhh..." seolah sedang menenangkan anak cengeng, lalu memasukkannya ke dalam bath up yang entah sejak kapan sudah dipenuhi air hangat.
"Sudah-sudah... Anak pintar harus mandi, oke? Setelah ini kita jalan-jalan untuk beli anak anjing..."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com