Kesal, Yuka pun ikut-ikutan mendecih. "Jika bukan, lalu apa?" tanyanya. "Kau tahu? Aku sudah sangat sebal dengan foto-foto mereka yang tersebar. Bangsat. Stalker mana memangnya... yang sangat kurang kerjaan dan sangat ingin kubantai."
"WOW... Wow..." kata Shunsuke heran. "Rileks, Teman. Kalau soal itu bukan aku pelakunya. Jadi tolong hentikan drama ini dan dengarkan saja."
Ugh...
Meski tingkat kekesalannya semakin parah, Yuka pun mendengus mengiyakan.
"Yeah... terserah saja maumu."
Dimulai detik itu, pembicaraan serius pun baru dimulai.
.
.
.
Jika boleh mengaku, topik yang Shunsuke angkat memang di luar dugaan. Lelaki itu nyengir. Auranya santai, bahkan setelah mengungkapkan rahasia terbesarnya.
"Apa?!" seru Yuka tak habis pikir.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com