"Kau hanya terpengaruh kata-kata Casandra saat masih di Winter Water Park. Lalu, kau bermimpi sambil berjalan karena kata-katanya tersimpan masuk ke alam bawah sadarmu" Kabil mencoba membahas kejadian yang dialami Lucas dengan menggunakan teori ilmiah.
"Dia nyata, ada Kabil. Jika kita tidak mencoba menyelesaikan apa yang dia inginkan, selamanya dia akan meneror satu persatu dari kita" Lucas memucat. Perhatian semua orang tertuju pada Theo. Laki-laki itu, mengerang merasakan kepalanya sakit dan begitu berat.
"Lucas. Apa Casandra sudah pulang bersamamu?" seluruh perhatian kini tertuju pada Lucas dan kembali pada Theo.
"Jadi kalian berdua benar-benar melihat Casandra keluar dari kamar?" Zack akhirnya terpaksa bertanya tentang hal itu.
"Kalian awasi Casandra kalau tidak dia akan keluyuran lagi di malam berikutnya" sahut Theo lemah.
"Yang bersamaku bukan Casandra asli Theo, tetapi hantu yang sibuk mengejar-ngejarmu" Lucas mulai kesal jika mengingat lagi bagaimana hantu itu, telah mempermainkan dirinya.
"Aku? mengapa aku? Yang tersedot ke masa lalu itu kan kita semua. Jadi..., dia pasti berusaha meminta tolong kepada kita semua"
"Theo. Sepertinya hantu itu hanya mau berkomunikasi langsung denganmu. Karena itu dia terus mencarimu. Bahkan dia meminta padaku membawanya kemari"
Deg!!
"Demi apa?! Kau benar-benar membawanya...kemari?!" pekik Nauctha Jemma super panik.
"Itu Cuma alasan dia saja. Dari awal dia sudah mengikuti ke mana pun Theo pergi. Buktinya mengapa dia menggunakan trik menyamar sebagai Casandra hanya untuk membawaku kembali ke Winter Water Park?" tegas Lucas tak berdaya.
"Oke guys, kita tahu satu hal pasti. Dia tidak akan berhenti minta tolong bahkan akan selalu mengganggu salah satu dari kita. Tidak ada jalan keluar lain. Theo harus mau membantunya menemukan jenazahnya" Casandra mencoba menenangkan semua orang di sana.
"Apa kau menyuruh Theo memanggil makhluk itu kesini sekarang?" kekeh Arletha Beam, menatap horor sahabatnya Casandra.
"Dia hanya akan datang kalau ingin menunjukkan diri saja" Lucas menegaskan.
"Kalau begitu gunakan mimpi Theo. Kita bisa menelusuri setiap detail peristiwa itu, di TKP." Jawab Casandra enteng.
"Kalau Theo bilang di dalam tanah tepatnya di area Wahana Water Park berdiri ada jazad hantu itu terkubur, kau mau menggali tempat itu untuknya?"
"Ada jasa yang bisa kita gunakan untuk membongkar tempat itu bukan? Kita tinggal memanggil ahlinya"
"Bagaimana dengan izin penggalian lahan di wilayah bisnis mereka hmm? Pasti mereka akan meminta sejumlah uang, yang sangat besar, untuk mengganti kerugian mereka. Terlebih lagi, kalau terbukti di lahan mereka tidak ada kerangka manusia seperti yang kau katakan, kita bisa dituntut pencemaran nama baik" kata Zack menjelaskan masalah mereka tidaklah mudah untuk ditangani.
"Dua kemungkinan yang terjadi pada masa sebelum tempat itu beroperasi sebagai Winter Water Park. Pertama, mereka tidak mendapatkan penemuan apa pun karena memang jazad dan barang bukti tidak ada di sana"
"Dua, Jasad dan barang bukti disingkirkan atau, dipindahkan ke daerah lain, karena dianggap menghambat jalannya si empunya bisnis jika beredar kabar penemuan kerangka manusia. Kesimpulannya, kita hanya perlu menelusuri setiap kepingan teka-teki hingga seluruh gambar pada puzzle bisa terlihat jelas." kata Zack menambahi.
"Kuncinya di sini adalah kau, Theo. Menurutmu apa yang harus kita lakukan?" tanya Kabil meminta kepastian.
"Baiklah. Kita akan mencari tahu segala hal yang berkaitan dengannya. tetapi aku tidak menjamin apa semua mimpi yang menggangguku itu ada hubungannya dengan hantu Wanita itu" jawab Theo pasrah.
Blup!!
Blup!!
Lampu di Apartemen mewah mereka tiba-tiba saja mati. Semua orang mendadak berusaha naik ke atas kasur ketakutan. Mereka melingkar dan saling merangkul satu sama lain. Tiga menit kemudian, disela rasa takut mereka...lampu kembali menyala. Semua orang merenggangkan pelukan mereka, lega mengetahui tidak ada apa pun terjadi selama mati lampu.
"Guys...., kurasa ada yang tidak beres di tempat ini" kata Arletha memberi kode. Semua teman-temannya mencoba memerhatikan sekitar mereka.
"Ini bukan Apartemen kita. Sial!! Hantu itu membawa kita ke mana lagi?!" marah Zack gemas bukan main.
"Zack, Lucas, Kabil, di mana Theo? Bukannya dia tidak ke mana-ke mana selama kita semua naik ke atas tempat tidurnya?" Nauctha mulai panik. Keadaan Theo semakin memburuk tetapi dia, justru hilang entah ke mana.
"Motel K-Rosel...? Tu-tulisan di meja itu bertuliskan nama Motel K-Rosel" kata Berta mengguncangkan tangan Nauctha ketakutan.
"Kita harus mencari Theo sekarang. Keadaannya masih lemah. Ayo kita keluar" balas Nauctha memilih mengabaikan di mana mereka berdiri sekarang. Mereka semua keluar dari Motel K-Rosel tanpa ada satu pun orang yang menyadari kehadiran mereka seperti biasa.
"Tunggu kita tidak bisa sembarangan mencarinya. Kita harus berpikir jika dia terlempar kesini sendirian, tempat mana yang akan dia datangi?" Kata Kabil menoleh kesana kemari.
"Satu-satunya tempat yang pernah kita kunjungi bersamanya...di sekitar sini!! Tempat ledakan itu terjadi!!"pekik Nauctha berlari akan pergi ke tempat itu.
"Arletha, Casandra jangan ikuti mereka. Kita harus kembali ke dalam Motel itu" Zack memberi instruksi.
"Theo lebih penting sekarang Zack" Arletha tidak setuju.
"Kalian tidak sadar, jam tanganku?" Zack menunjukkan jam tangannya, yang menunjukkan pukul tujuh malam.
"Ini waktu dan tanggal yang sama, di mana ledakan itu terjadi. Dan di dalam Motel tadi, aku melihat Hugho di sana dan pasti, mereka akan menyaksikan Zerra diburu lagi" tegas Zack.
"Ya Tuhan!! Waktu kita tidak banyak ayo bergegas!!" jawab Casandra langsung berlari masuk kembali ke Motel K-Rosel. Mereka berkeliling mencari Pria bernama Hugho tetapi Pria itu menghilang entah ke mana. Zack berlari ke tempat resepsionis berdiri. Mengajak orang itu berbicara sama dengan membuang-buang waktu. dia terpaksa berusaha meraih buku tamunya.
Dan, betapa terkejutnya dia, ketika buku tamu itu bisa dia pegang. Seolah memang benar ada fisiknya dan yang mereka lihat adalah hologramnya. Zack tidak bisa memikirkan hal tidak penting sekarang jadi dia berusaha berkonsentrasi menemukan nama Hugho di sana.
Arletha bergerak memerhatikan sebuah ruangan di mana para karyawan Motel, K-Rosel keluar masuk. Arletha membaca daftar karyawan di dalam bingkai papan nama karyawan yang menempel dinding, tepat di bagian sebelah kanan pintu masuk ruang karyawan.
"Erlander Hugho Zelz" kata Arletha mengeja membuat kegiatan Zack memeriksa satu persatu daftar nama terhenti. Zack dan Casandra menghampiri Arletha.
"Dia karyawan di tempat ini" bisik Arletha. Ada karyawan yang keluar dari ruangan berkunci otomatis itu. Zack langsung mengganjal pintu agar tidak tertutup rapat dengan ujung sepatunya.
"Masuk" perintah Zack setelah membuka pintunya lebar-lebar. Bola mata mereka membulat melihat apa yang Hugho lakukan bersama tiga rekannya yang lain.
Zack, Arletha dan Casandra berjalan sampai ke ujung ruangan melihat Hugho diam-diam membuka pintu locker dan mengambil sesuatu dari dalam. dia bergegas menuju ke pintu ruang kerjanya, membuka dan keluar dari sana. Untung Zack punya kaki yang jenjang sehingga dia sempat menangkap kenop pintunya.