webnovel

CH.173 Percakapan Antar Perempuan

Begitu banyak hal yang kubahas dengan Lala, istri Shin. Sedangkan anak-anak Shin juga Lala hanya terdiam di kursi dengan ponselnya masing-masing. Mungkin mereka dipaksa ikut oleh kedua orang tua mereka ke sini? Apa pun itu, sejak awal mereka tidak mengeluarkan sepatah kata pun.

"Lala, sebelum kita melanjutkan lebih jauh, bagaimana kalau ketujuh anakmu dibiarkan jalan-jalan saja? Mereka pasti merasa kebosanan hanya duduk diam di sini sedangkan kedua orang tuanya sedang sibuk masing-masing."

"Ah bagaimana aku bisa kelupaan soal itu? Maaf ya semuanya, mama terlalu asik sendiri jadinya. Namun ke mana mereka bisa pergi? Tidak ada yang bisa mengantar mereka. Juga kota ini asing bagi mereka walau ada petunjuk dari peta."

"Kalau begitu biarkan IAI yang mengarahkan untuk mereka. IAI, persiapkan helikopter dan nyalakan mesinnya. Bawa mereka ke tempat-tempat unik di kota ini atau bahkan kota sebelah. Juga siapkan drone untuk mengawasi mereka dari jauh kalau misal mereka tersesat terlalu jauh."

"Perintah diterima, segera dilaksanakan nona Rie."

"Maaf merepotkanmu Rie jadi melakukan ini untuk anak-anakku."

Sebenarnya tidak merepotkan juga, aku hanya mengandalkan IAI yang jadi AI pribadi juga untuk rumah juga perusahaan. IAI punya kapabilitas yang besar, jadi aku tidak akan ragu soal kemampuannya kalau dirinya diandalkan.

"Kalau begitu bisakah kau siapkan satu helikopter juga untuk anak-anakku?"

"Siapa??"

"Ah maaf, aku lupa memperkenalkan diri. Namaku adalah Aeria Leissur, atau kalau di dunia ini seharusnya disebut dengan urutan terbalik. Aku adalah istri dari Jurai."

"Ahhh istri Jurai ya, entah kenapa semuanya jadi berkumpul di sini. Baiklah tidak masalah. IAI, satu helikopter lagi dan drone dengan jumlah yang sama."

"Dimengerti nona."

Jujur ini semua berlangsung begitu cepat. Shin dan Jurai masih hidup sampai sekarang, begitu pula dengan keluarga mereka. Ada apa dengan semua orang penting yang berkaitan dengan tiga orang dewa ini? Semuanya di sini adalah dewa dan dewi termasuk anak-anak dari Lala dan Aeria ini juga.

Setelah memastikan anak-anak dari keluarga Kihinnoaru dan Ajikiaru, dan Guirusia serta Leissur pergi dengan tidak ada masalah, kami bertiga langsung duduk dan membahas semua hal yang tidak terduga. Entah kenapa kita bertiga cocok begitunya dan menjadi akrab seketika.

Untuk pertama kalinya aku berbincang dengan orang lain sampai sebegitu menyenangkannya. Karena mereka berdua adalah istri dari seseorang yang dipercayai Sin, itu artinya mereka juga terpercaya. Lagipula mereka berdua adalah orang yang punya kapabilitas untuk menggunakan sihir sama sepertiku.

"Ehh jadi begitu ya, aku tidak menyangka bahwa Rie sudah melewati kehidupan selama puluhan ribu tahun. Bahkan itu hanya tiga kehidupan yang diulang-ulang."

"Begitulah, setelah aku bisa menemukan jalan keluar dari 'Time Paradox' ini, akhirnya aku tetap hidup dan wala, inilah aku. Seseorang yang bisa sihir dan punya tubuh android layaknya sebuah robot."

Kehidupanku kalau dipikir ulang menyedihkan juga ya? Terlalu banyak hal yang tidak kuingini terjadi dan tidak ada hal positif di antaranya. Kalau iya memang ada, jumlah hal negatif sudah mendominasi lebih banyak dibanding hal positifnya.

Namun seberapa menyedihkannya hidup seseorang, pasti ada yang baik dalam hidupnya walau hanya kecil. Justru karena kebaikan itu kecil, maka itu sama saja seperti pelita di tengah gelapnya dunia tanpa cahaya harapan. Hanya satu kecil, tetapi itu membuat orang tetap punya pegangan harapan yang nyata.

"Itulah kenapa dirimu dan Sin memanggil suami kami ya? Kami mengerti kok. Namun sebaiknya kita mengganti topik pembicaraan kita, yang sekarang kita bicarakan terlalu suram."

"Hehehe, maaf. Karena bercerita masa laluku jadi begitu. Hmm~ bagaimana kalau kita bicara soal suami kalian dan Sin? Bagaimana menurut kalian tentang suami kalian itu? Jujur aku tidak begitu terkejut soal Jurai dan Shin hidup panjang karena mereka adalah dewa, tetapi untuk kalian bisa menjadi dewi juga, itu hal baru untukku."

"Benarkah? Kata Shin semua perempuan yang bersetubuh dan mengandung bayi seorang dewa, maka perempuan itu akan menjadi dewi. Sudah pernah kubuktikan aku mempunyai sayap juga layaknya seorang dewi."

Shin… teori macam apa yang kau buat itu? Untung saja Shin dulu adalah orang yang penyendiri, hanya dengan Lala sajalah dia membuatnya menjadi istrinya. Namun apa teori Shin juga berlaku ke para dewa yang lain ketika memperistri perempuan yang bukan seorang dewi?

"Kalau begitu bagaimana denganmu Aeria? Aku tidak akan menyangka Jurai akan membuat teori semacam itu, tetapi seharusnya dia mencari tahu."

"Pertamanya pun aku tidak akan menyangka bahwa aku menjadi dewi. Keberadaanku kuketahui sejak suatu kejadian yang tidak menyenangkan untuk dibahas."

"Ahh begitu ya. Baiklah, kukira karena Jurai yang mencari tahu. Namun untuk kalian bisa hidup ratusan tahun dan tetap tidak stress, kalian sudah berada di level yang berbeda."

Manusia mempunyai hidup di umur kisaran 70-80 paling mentok di 90 an itu bukan tanpa alasan yang logis. Di umur yang semakin tua, bukan hanya tubuh yang akan berkurang produktivitasnya, tetapi juga mentalnya akan semakin melemah. Jadi mereka hidup di angka ratusan dan tetap tidak stress, aku tidak yakin bagaimana caranya mereka bisa bertahan seperti itu.

Kecuali Shin dan Jurai menangani hal ini dengan sihir sehingga mungkin mental mereka melambat untuk masuk ke usia runtuh. Bukan hanya mental juga, penampilan mereka. Bagaimana bisa mereka disebut umurnya ratusan tahun, tetapi penampilan mereka tidak pernah berubah terlalu signifikan?

"Kami hidup ratusan tahun itu tidak sebanding dengan dirimu Rie. Kau bisa hidup puluhan ribu tahun? Jujur tidak pernah kudengar soal itu, dan kalau ada, orang yang bisa bertahan hanya orang yang super tangguh saja dalam hal mentalnya."

"Sejak aku mulai hidup sebagai Rie empat, lima tahun yang lalu, mental itu mulai runtuh perlahan. Atau bahkan mungkin saat aku masih berada di lingkaran 'Time Paradox' itu. Namun jujur aku bisa bertahan sampai sekarang, aku tidak mengiranya juga."

"Di antara semua orang yang hidup di dunia mana pun, mungkin mentalmu Rie yang paling tangguh dan tidak ada yang bisa mengalahkan."

"Sudah deh, walau ingin membuatku tenang, itu juga tidak akan berpengaruh banyak. Hanya saja aku khawatir setelah aku mati di tubuh ini, kehidupan mana lagi yang akan kutempati? Dunia mana lagi aku akan tetap hidup?"

Pertanyaan yang tidak bisa terjawab selain oleh orang yang menarik 'tali-tali' ini membuatku terus berpikir seberapa lagi aku harus hidup dan tetap hidup di dunia yang berbeda dan tidak diperbolehkan mati. Ingat aku memutus rantai 'Time Paradox' dengan bunuh diri? Itu saja tidak membuatku bisa mati dengan tenang dan bebas. Jiwa dan rohku terbawa ke tubuh ini.

Sering kali aku berpikir, kalau aku setidaknya bisa menemukan dalang di balik semuanya ini, apa yang akan aku lakukan? Membunuhnya? Memintanya untuk berhenti memainkan kehidupanku? Atau jangan-jangan teoriku tentang ada seseorang yang tidak membiarkanku mati itu salah total, sebenarnya mungkin ini adalah hal otomatis?

"Kelihatannya tekanannya terlalu besar ya? Apalagi kalau sudah pernah hidup sebagai perempuan, perasaan tertekannya bertambah besar."

"Kalau begitu biarkan aku mengganti topik ini lagi. Kalian hidup selama ratusan tahun, apa yang kalian lakukan memangnya? Normalnya ada usia tertentu di mana orang akan berhenti menikmati hampir semua hal selain hal khusus yang memang disukainya."

Usia normal orang bisa menikmati hampir segala hal itu di usia emas yaitu sekitar 50. Kalau sampai 60, biasanya orang yang benar-benar hidupnya dipenuhi rasa ingin tahu. Namun di atas itu, semuanya itu tidak ada yang berarti dan menyenangkan dalam hidupnya.

"Ah itu karena Shin selalu menyediakan hal yang tidak pernah membuat kami bosan. Sejak hampir semua orang pergi dari dunia Terra menuju dunia Heresia dan Logiate, Shin mencari tahu hal yang menarik saja selalu. Sejak dulu kita memang suka menghabiskan waktu untuk jalan-jalan, apalagi setelah lulus sekolah."

"Iya juga ya, untuk Lala bisa menjadi seorang istri dan mama bagi Shin dan anak-anaknya di usia yang begitu muda itu hal yang jarang. Normalnya dalam situasi itu, orang lain akan tidak dapat menerima keadaan itu dan berujung buruk. Kalau kau Aeria?"

"Jurai selalu saja membuat sesuatu yang tidak pernah ada. Normalnya di dunia Heiya tidak ada peralatan teknologi, orang mengenal listrik saja baru untuk lampu penerangan di kota. Dalam kesibukannya menjadi raja dan pemimpin yang benar, dia masih suka membaca buku dan mencoba hal unik. Aku dan anak-anakku selalu menantikan hal itu."

Ternyata mereka berdua sangat bergantung kepada suaminya masing-masing ya? Memang tidak bisa dipungkiri bahwa Shin dan Jurai adalah orang yang keberadaannya tidak bisa dipungkiri. Tindakan mereka selalu saja membawa revolusi yang besar entah di faktor apa dan bagaimana caranya mereka melakukannya. Benar-benar orang yang bisa diandalkan.

Namun kalau begitu aku jadi penasaran Shin dan Jurai bisa bertahan dengan menahan semua beban satu keluarganya itu. Beban seorang saja pasti sudah berat, tetapi mereka menahan beban istri dan semua anak mereka. Itu adalah hal unik dan tidak bisa ditemukan mudah.

"Suami kalian itu benar-benar luar biasa ya? Aku juga salut sebenarnya kepada Sin untuk mengabdikan hidupnya bagi istrinya yang koma selama tujuh tahun dan akhirnya meninggal."

"Benarkah? Aku tidak pernah mendengar cerita itu sama sekali."

"Karena itu mungkin terjadi di garis jalan cerita yang lain. Ah ngomong-ngomong kelihatannya mereka sudah selesai dan akan masuk ke ruangan ini."

Aku tidak tahu apa yang dibicarakan oleh mereka bertiga untuk kira-kira bisa menyelesaikan masalah ini, tetapi kemungkinan besar mereka hanya baru bisa menyelesaikan sepercik dari semuanya ini. Itu pasti, karena masalah ini bukanlah masalah kecil.

"Bagaimana Sin? Apa kalian sudah selesai berbicara satu sama lain?"

"Sudah, tetapi sebaiknya kita membahasnya di tempat lain, hari sudah siang, yang lain butuh makan."

"Baiklah, akan kusediakan limousine dulu."

Nächstes Kapitel