Tetapi Ares dengan cepat menjadi tenang. Dia tersenyum simpul, dan memperlihatkan sikap lembut orang tua, "Mengapa Nona Kiki ada di sini?"
"Apa kemarilah dengan Ezra?" Dia berkata dengan sederhana, tanpa sengaja berbicara dengan Kiki yang berada di depannya.
Ares secara alami merasakan aura permusuhan dari Kiki, dan tersenyum sedikit, "Apa kau kemari dan mengunjungi Agnes?"
Kiki menatapnya tanpa berbicara.
Mata Ares terus menatap wajah kecilnya, dan di mata lembut itu, ada nostalgia yang tidak diketahui olehnya.
Anak ini sangat mirip Karina ketika dia masih gadis, tetapi sikap keras kepala di antara alisnya adalah sesuatu yang tidak dimiliki Karina.
Ares melihatnya sebentar, dan Kiki merasa tidak nyaman, "Tuan Ares, jika tidak ada yang salah, aku ingin berjalan ke sana."
"Tentu saja." Matanya dalam.
Kiki mengangguk dan berjalan menuju tempat lain.
Saat dia berjalan pergi, mata Ares menjadi semakin tak terduga.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com