Ezra pergi. Di sini, Kiki sendirian dan patah hati.
Kiki duduk di sofa tanpa makan atau tidur, hanya duduk seperti itu.
Di pintu, sesekali ada perubahan yang terjadi, dan dia akan terlihat seperti hewan yang terluka ...
Dia linglung, dan selalu merasa Ezra ada di luar.
Dia selalu merasa bahwa Ezra akan tiba-tiba membuka pintu dan masuk, menatapnya, "Kiki, kau bercanda, 'kan? Lihat, kau sangat bodoh, bagaimana kau bisa membodohiku?"
Alis tampannya terangkat sedikit, "Sekarang, kita akan bertunangan."
Dia mengangkat tubuhnya di kegelapan, mengulurkan tangan kecilnya, mencoba memeluk lehernya. Tetapi yang dia pegang hanyalah udara dingin ...
"Ezra." Dia menggumamkan namanya dan menolak untuk melepaskan lengannya.
Dia tidak mau menyerah ... Dia selalu merasa bahwa Ezra masih ada di sana.
Pagi-pagi sekali, sinar matahari menyinari sofa ...
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com